Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Asal Hubei Berjuang dan Kembali Menata Hidup Pasca-Wabah Corona...

Kompas.com - 25/02/2020, 06:43 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Sejumlah kisah mengenai perjuangan warga China, khususnya mereka yang berasal dari Provinsi Hubei, dibagikan di media sosial.

Hubei merupakan provinsi di mana pertama kali wabah virus corona merebak pada akhir 2019.

Warga yang tinggal di sejumlah wilayah di provinsi itu harus menata kembali hidupnya setelah bertahan hidup di kota yang sempat menjadi "kota mati".

Tak sedikit yang memilih merantau, memilih meninggalkan kampung halamannya untuk melanjutkan hidup.

Namun, perjuangan yang dilalui tak mudah. Label "warga Hubei" menimbulkan stigma tersendiri.

Apalagi, jika memiliki catatan dan riwayat pernah tinggal di Wuhan, kota tempat virus Covid-19 pertama kali ditemukan pada akhir 2019.

Baca juga: Satu Bulan Isolasi di Wuhan, dari Penyesalan, Kehilangan hingga Berdamai dengan Keadaan

Kisah Wang Sheng

Melansir New York Times, Senin (24/2/2020), salah satu kisah datang dari Wang Sheng (49). Ia sudah bertahun-tahun tak tinggal di wilayah Hubei.

Namun, imbas sebagai seseorang yang punya kampung halaman di sana mempengaruhi kelanjutan hidupnya.

Wang merantau untuk mencari pekerjaan.

Dengan koper plastik berwarna abu-abu di genggaman, Wang membawa banyak barang miliknya seperti selimut, sikat gigi, sepatu, bahkan sisir.

Ia menyambangi pabrik demi pabrik di China bagian selatan untuk mencari pekerjaan.

Nasib baik berlum berpihak padanya. Jawaban "ditolak" berulang kali diterimanya saat mengajukan lamaran. 

Penolakan ini  selalu dialami Wang katena ia berasal dari Provinsi Hubei, tempat virus corona merebak dan paling banyak memakan korban. 

"Tidak ada yang bisa saya lakukan. Saya sendirian, terisolasi, dan tidak berdaya," ujar Wang, yang hanya memiliki sisa tabungan sekian dolar saja.

Baca juga: Terulang, Dokter Senior di Wuhan, Liu Zhiming Meninggal Dunia akibat Virus Corona

Sehari-hari, di tengah masa sulit ini Wang hanya memakan mie dan tinggal di sebuah kamar kecil yang ia sewa bulanan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com