Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona, Pemerintah RI Resmi Keluarkan Travel Warning ke Provinsi Hubei China

Kompas.com - 28/01/2020, 12:44 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia telah resmi mengeluarkan peringatan kunjungan atau travel warning bagi masyarakat untuk bepergian ke Provinsi Hubei, China.

Travel warning dikeluarkan setelah merebaknya kasus virus corona di Kota Wuhan yang merupakan ibu kota Provinsi Hubei, China. 

"Betul (pemerintah telah mengeluarkan travel warning ke Provinsi Hubei, China)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/1/2020) siang.

Menurut Teuku, travel warning berlaku hingga ada keterangan resmi dari Pemerintah China atas keamanan di wilayahnya.

"Setidaknya sampai ada keterangan resmi dari pihak RRT (China) yang menghentikan isolasi di sana dan juga menyatakan wilayah tersebut telah aman untuk dikunjungi," ujar dia.

Di luar Kota Wuhan, bagi kota-kota lain yang ada di China, Pemerintah Indonesia hanya mengeluarkan travel advisory, yaitu warga Indonesia yang bepergian ke provinsi lain di China diminta tetap waspada.

Teuku menambahkan, berdasarkan pantauan KBRI di Wuhan, hingga saat ini WNI di wilayah tersebut dalam kondisi baik.

Baca juga: AS Terbitkan Travel Warning Terbaru ke China

Virus corona

Setidaknya hingga Selasa (28/1/2020), sebanyak 106 orang dinyatakan meninggal dunia lantaran virus yang masih satu keluarga dengan MERS dan SARS ini.

Selain itu, 16 negara telah mengonfirmasi penemuan kasus yang disebabkan virus corona di wilayahnya.

Ke-16 negara tersebut yakni China, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Vietnam, Singapura, Malaysia, Nepal, Perancis, Australia, Kanada, Jerman, Taiwan, Sri Lanka, dan Kamboja.

Sementara itu, lebih dari 4.515 orang lain terkonfirmasi positif terinfeksi virus ini.

Otoritas China pun telah memperketat dan melakukan pembatasan perjalanan untuk mencegah penyebaran virus lebih luas.

Baca juga: Rekap Perkembangan Virus Corona Wuhan dari Waktu ke Waktu

Gejala

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet, gejala yang muncul saat orang terinfeksi virus corona atau 2019-nCoV mirip dengan yang disebabkan oleh SARS.

Meskipun beberapa gejala mirip dengan SARS, ada beberapa perbedaan penting, seperti tidak adanya gejala saluran pernapasan atas (pilek, bersin, dan sakit tenggorokan), serta gejala usus (diare) yang memengaruhi 20-25 persen dari pasien SARS.

Diberitakan sebelumnya, sejak pertama muncul di Wuhan, virus itu kemungkinan berasal dari hewan yang berpindah ke manusia.

Namun, dalam sebuah studi baru, para peneliti mengurutkan gen 2019-nCoV dan membandingkan dengan urutan genetik lebih dari 200 coronavirus yang menginfeksi berbagai hewan di seluruh dunia.

Dirinci dalam Journal of Medical Virology, 2019-nCoV kemungkinan berasal dari ular. Adapun jenis ularnya, para ilmuwan mencatat ada dua ular yang umum di tempat wabah berasal, yaitu Bungarus multicinctus dan Naja atra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com