Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat China Buka Konsultasi Online untuk Redakan Kecemasan Pasien Virus Corona...

Kompas.com - 20/02/2020, 21:24 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka kematian akibat penyebaran virus corona di China terus mengalami peningkatan.

Guna meredakan ketegangan, China menyediakan konsultasi online terkait dengan virus corona jenis baru yang kini dikenal dengan nama Covid-19 tersebut.

JD Health dan China Resources Medical (CRM) merupakan dua platform penyedia perawatan kesehatan di China yang membuka jasa konsultasi online gratis.

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), jasa konsultasi online JD Heatlh melayani puluhan ribu pasien per jam.

Saat kasus virus corona mengalami peningkatan dratis pada 26 Januari lalu, JD Health membuat layanan gratis bagi mereka yang menderita gejala virus corona, seperti batuk, demam, kelelahan, dan diare.

Ketika wabah memburuk, cakupan layanan gratis ini diperluas agar dapat mencakup semua ilmu medis, termasuk psikologi, kardiologi, endokrinologi, dan pediatri.

Baca juga: Kisah Zhang Ru, Dokter di China yang Tertidur Bersandar Dinding akibat Kelelahan Tangani Virus Corona

Salah satu dokter yang melayani platform ini, dr. Liu Yafeng mengungkapkan, ia menyadiakan konsultasi online hingga 200 pasien dari seluruh China setiap harinya.

Sejak dimulainya wabah virus corona bulan lalu, sejumlah dokter spesialis penyakit dalam (terutama saluran pernapasan) telah memberikan nasihat kepada pasien yang terinfeksi virus corona.

Liu mengungkapkan, seperlima dari kasus yang ditanganinya berasal dari Provinsi Hubei, tempat virus berasal, dan sebagian besar kasus didorong oleh rasa takut yang tidak beralasan.

"Mereka yang memiliki masalah nyata jarang terjadi. Untuk sebagian besar, saya akan membahas semua gejala virus corona yang tercantum dalam lima halaman pedoman yang dikeluarkan pemerintah," kata Liu.

Menurutnya, ia akan memberi tahu para pasien bahwa mereka pasti tidak terinfeksi.

Tak hanya itu, Liu juga menyarankan para pasien untuk rileks, misalnya dengan mengalihkan perhatian dengan membaca buku, dan melakukan hal lainnya.

Sementara itu, Liu menginstruksikan pasien dengan gejala nyata untuk menemui dokter secara langsung dan melakukan pemindaian komputer (CT scan) untuk diagnosis klinis.

"Ini membantu mencegah massa datang berbondong-bondong ke rumah sakit, yang nantinya akan menghambat pasien yang benar-benar membutuhkan pertolongan segera dan justru datangnya massa ini meningkatkan infeksi di dalam rumah sakit," ujar Liu.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona, Apa Saja?

Teknis JD Health

Diketahui, JD Health merupakan anak perusahaan perawatan kesehatan dari e-commerce raksasa, JD.com.

Adapun perusahaan ini meluncurkan layanan konsultasi online pada September dengan biaya mulai dari satuan-ratusan yuan, tergantung pada status dan popularitas seorang dokter (jika seorang pasien telah meminta yang spesifik).

Setelah masuk ke layanan, pasien mengirimkan informasi tentang gejala mereka.

Kemudian, dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) memindai data untuk mencocokan pasien dengan dokter yang tepat.

Seorang juru bicara JD Health mengungkapkan, platform konsultasi online saat ini memiliki 30.000 dokter, mayoritas dari mereka bekerja paruh waktu.

"Kapasitas konsultasi harian platforn rata-rata mencapai 100.000. Selama masa puncak, platform mampu melayani puluhan ribu pasien per jam. hampir 60 persen dari semua konsultasi gratis ditangani oleh dokter spesialis pernapasan," ujar juru bicara yang tidak disebut namanya itu.

Baca juga: Mewabah di Puluhan Negara, Ini Mitos dan Fakta soal Virus Corona

Konsultasi kedokteran online sedang booming

Sementara, kekayaan banyak industri seperti agen perjalanan, makanan, dan transportasi menyusut karena China bergulat dengan krisis kesehatan yang sedang dialami.

Dengan demikian, konsultasi kedokteran online sedang mengalami booming.

Layanan ini digunakan oleh seluruh populasi kota yang berjuang untuk mendapatkan rumah sakit atau klinik karena karantina pemerintah dan suspensi angkutan umum, atau yang takut saling terinfeksi di rumah sakit yang kewalahan dengan pasien virus corona.

Layanan konsultasi online, JD Health sebagian besar berbasis suara dan teks, karena layanan konferensi videonya masih dalam pengembangan.

Namun, ini bukan komunikasi satu arah saja.

Baca juga: Menyoal Virus Corona, Disebut Berasal dari Hewan hingga Menular Lewat Mata

China Resources Medical (CRM)

Selain JD Health, perusahaan China Resources Medical milik negara meluncurkan layanan konsultasi gratis pada 27 Januari 2020.

Kali ini konsultasi berbasis video. Sejauh ini layanan CRM telah memberi manfaat lebih dari 1.500 orang.

CRM memiliki dua rumah sakit umum di Wuhan, yakni Rumah Sakit Umum Wisco dan Rumah Sakit Kedua Wisco.

Sehingga, sebagian besar penerima manfaat berasal dari kota tersebut (dilihat sebagai episentrum corona virus dan provinsi Hubei yang luas).

Selain itu, seorang juru bicara CRM mengatakan, ada 500 dokter sukarela yang bekerja secara bergantian untuk menyediakan layanan.

Diketahui, layanan ini mencakup 20 aturan medis termasuk penyakit menular dan obat pernapasan.

"CRM membentuk tim pengobatan digital di Wuhan pada 2019," ujar juru bicara CRM.

"Selain manajemen senior, semua staf di tim adalah penduduk setempat Wuhan. Sementara tim litbang yang berada di karantina bekerja tanpa henti selama 30 jam untuk membangun paltform," lanjut dia.

Baca juga: Melihat Cara Singapura Menangani Penyebaran Virus Corona...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com