Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Mi Sohun Bercampur Kaporit di Banyuasin, Apa Bahayanya?

Kompas.com - 23/01/2020, 16:17 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Lebih lanjut, sohun dibuat dari air dan tepung seperti tepung kentang, tepung tapioka, dan ganyong.

Sohun yang dibuat dengan cara yang benar sebenarnya bisa menjadi makanan alternatif bagi penderita diabetes. Selain itu juga bisa digunakan untuk diet menurunkan berat badan.

"Yang jadi masalah kan ada orang mau cari untung dengan cara enggak bener. Dia bikin entah dari apa aja," katanya.

Menurutnya sohun yang dibuat dengan cara tradisional tanpa imbuhan macam-macam masih aman untuk dikonsumsi.

Baca juga: Dilarang Keras, seperti Apa Bahaya Konsumsi Daging Bangkai?

Pangan Ultra-Proses

Lebih lanjut, dr. Tan memberi rekomendasi untuk menjauhi makanan ultra-proses, karena segala sesuatu bisa terjadi di tengah proses pembuatannya.

Pangan ultra-proses adalah makanan yang menggunakan 'food additives', seperti gula, garam, lemak, perisa, penguat rasa, dan sebagainya.

Juga disebut makanan yang praktis atau disukai lidah (palatable).

Selain itu pangan ultra-proses juga makanan yang mengalami pengolahan industri untuk menyerupai keaslian bahan alaminya.

Contohnya seperti roti, sereal, coklat, pasta, biskuit, permen, es krim, margarin, selai, yoghurt berbagai rasa, dan lain-lain.

Pangan ultra-proses bisa menyebabkan masalah sebagai berikut:

  • pencetus obesitas
  • pencetus gangguan gizi pada anak tumbuh kembang
  • pencetus Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti diabetes, hipertensi, sindroma metabolik.

Baca juga: Seorang Pemuda Konsumsi Sirup Satu Botol Sekaligus, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Biasanya pangan ultra proses ini mudah didapat, ekonomis, dirancang untuk menciptakan kecanduan, dan dianggap penyokong pertumbuhan ekonomi dan industri.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau masyarakat supaya mengonsumsi makanan yang sehat.

"Biasakan lebih banyak makan hasil kupasan, bukan kemasan," ujarnya.

Selain itu kritis sebelum mengonsumsi, bukan kritis setelah terkena penyakit.

Dia juga mengimbau supaya masyarakat tidak tertipu dengan embel-embel "dibuat dari bahan-bahan alami".

dr. Tan mencontohkan, lebih aman dan sehat makan tomat daripada saus tomat. Juga lebih aman, ayam opor daripada sosis ayam.

"Yang teraman pastinya masih mirip dengan bentuk aslinya di alam. Jadi kalau ada orang nanya, dok ini sehat enggak, bagus nggak? Saya balik nanya, ada pohonnya enggak?" imbuh dia.

Baca juga: Pelayanan Turun Kelas BPJS Kesehatan Dilayani hingga April 2020, Ini Syaratnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com