Di Laut Natuna juga terdapat pulau-pulau lain yang posisinya menjadi pulau terluar.
Seperti Pulau Damar, Pulau Kepala, Pulau Mangkai, Pulau Semiun, Pulau Subi Kecil, Pulau Tokong Belayar, Pulau Tokong Malang Biru, Pulau Tokong Nanas, dan Pulau Tokongboro.
Cadangan minyak bumi di Natuna diperkirakan mencapai 14.386.470 barel, sedangkan gas bumi 112.356.680 barel.
Ladang gas D-Alpha terletak 225 km di sebelah utara Pulau Natuna (di ZEEI) dengan total cadangan 222 trillion cubic feet (TCT) dan gas hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46 TCT merupakan salah satu sumber terbesar di Asia.
Selain itu, Natuna juga menyimpan sumber daya lainnya berupa sumber daya perikanan, pertanian, perkebunan, juga pariwisata.
Baca juga: China Klaim Punya Hak di Perairan Natuna, Apa Itu Nine-Dash Line?
Selain Laut Natuna, China juga mengklaim memiliki hak atas perairan di sekitar Kepulauan Spratly yang ada di Laut China Selatan.
Hal ini seperti disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang di Beijing.
Ia menyebut, negaranya masih memiliki kedaulatan di kepulauan dan perairan sekitarnya. Nelayan Indonesia dan China juga disebut biasa beraktivitas dengan normal di sana.
Letak Kepulauan Spratly itu ada di sisi timur laut kepulauan Natuna, atau ada di sisi utara Malaysia bagian timur.
Beberapa pulau di kepulauan tersebut dijadikan pusat-pusat kegiatan tambang China.
Meski terletak di tengah lautan luas, di pulau-pulau tersebut dibangun beragam fasilitas, mulai dari lapangan sepak bola, tenis, hingga lapangan udara.
Baca juga: Laut Natuna Kembali Jadi Sengketa, Berapa Nilai Proyek China di Indonesia?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.