Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Jadi Bahan Bakar Pabrik Tahu, 4 Cara Lain Kelola Sampah Plastik

Kompas.com - 19/11/2019, 21:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Namun, lagi-lagi ini bukan cara terbaik untuk mengolah limbah plastik. Pasalnya, seperti pembakaran sampah plastik di Tropodo, insinerasi juga bisa menyebabkan dampak lingkungan dan kesehatan negatif karena zat berbahaya bisa dilepaskan ke udara.

Misalnya PVC dan aditif terhalogenasi yang dicampur ke dalam limbah plastik dan insinerasinya menyebabkan pelepasan dioksin dan bifenil poliklorinasi ke lingkungan.

Bedanya dengan pembakaran sampah plastik secara langsung, alat yang digunakan lebih canggih sehingga bisa menghasilkan energi besar. Pengelolaan sampah plastik jenis ini umumnya dilakukan oleh perusahaan besar.

Baca juga: Limbah Plastik Impor yang Dianggap Racuni Indonesia dalam Sorot Media Internasional...

3. Daur Ulang

Banyak jenis plastik yang bisa didaur ulang dan membuatnya menjadi memiliki manfaat yang berbeda dari fungsinya semula.

Namun metode ini kerap mengalami kendala karena kesulitan pemisahan dan pengumpulan plastik.

Meski daur ulang merupakan cara yang paling efektif untuk menangani limbah plastik namun efektivitasnya sangat tergantung pada kesadaran masyarakat, kelayakan ekonomi, dan implementasi infrastruktur publik untuk membuat daur ulang menjadi lebih efisien.

4. Plastik Biodegrable

Biodegradable adalah plastik yang terurai oleh aksi organisme hidup.

Plastik biodegradable memiliki potensi untuk menyelesaikan sejumlah masalah pengelolaan limbah utamanya untuk kemasan sekali pakai yang tak dapat dipisahkan dengan mudah dari limbah organik.

Namun pembuatan plastik inipun juga menuai kontroversi.

Meski bisa dimetabolisme oleh organisme menjadi karbon dioksida dan air, tapi diduga palstik biodegradable dapat melepaskan logam ke lingkungan dalam proses tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com