"Usia 24 orang-orang biasanya mulai bingung apa yang ingin dikerjakan. Lalu di usia 28 sampai 30 mulai bingung lagi tentang apa yang dilakukannya itu adalah hal yang disukainya," tambah dia.
Di tahap itulah, menurut Dharmawan, kepekaan diri sangat dibutuhkan. Jika gagal mengenali diri sendiri, maka kita rentan untuk mengalami krisis eksistensi diri.
Dharmawan menjelaskan, depresi bisa dialami siapa saja, tidak hanya mereka yang hidup dalam popularitas. Prevalensi depresi pun telah mencapai 15 persen dari seluruh populasi.
"Depresi itu penyakit otak. Siapapun bisa mengalaminya dan variasinya macam-macam, ada depresi ringan, sedang dan depresi dengan gejala somatik hingga depresi berat dengan munculnya niat bunuh diri," ucapnya.
Sayangnya, banyak orang yang tidak peka dengan gejala depresi. Penyebab utama depresi, imbuhnya adalah exhausted atau rasa lelah yang berlebihan.
Untuk itu, ia menyarankan agar kita lebih mengenali diri sendiri sehingga tahu kapan waktunya tubuh kita memerlukan istirahat.
"Kita harus bisa mengenali diri sendiri sehingga bisa melakukan manajemen stres," ungkapnya.
Bila Anda membutuhkan informasi konseling dan layanan pencegahan bunuh diri, Anda bisa menghubungi nomor-nomor berikut:
Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta di Jl Dr Latumeten No 1 Jakarta 11460. Telp. 021-5682841-43
Hotline Kementerian Kesehatan: 1-500-454
Kepolisian terdekat, Call Center 021-91261059
World Suicide Hotlines Indonesia: 500-454
Baca juga: Mengenal Jenis dan Gangguan Kesehatan Mental
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.