Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jogja, Pemindahan Ibu Kota dan Rencana Besar Jokowi...

Kompas.com - 21/08/2019, 07:48 WIB
Angga Setiawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Serangan yang dilancarkan dari berbagai arah membuahkan hasil. Pada pukul 12.00 WIB Yogyakarta berhasil direbut selama 6 jam.

Pada dasarnya tujuan dari serangan tersebut bukan sebagai perebutan ibu kota, namun agar
disoroti dunia internasional. Itulah sebabnya kedudukan ibu kota hanya berlangsung selama 6 jam.

Dilansir dari Historia, hasil serangan 1 maret menimbulkan reaksi keras dari berbagai negara. Pada akhirnya wacana tentang kedaulatan Indonesia masuk dalam agenda dewan PBB.

Perundingan yang melibatkan Indonesia dan Belanda menghasilkan perjanjian Roem Royen yang menjadikan Indonesia mendapatkan kembali pemerintahannya.

Baca juga: Soal Rencana Pemindahan Ibu Kota, Tina Toon Ibaratkan Jakarta seperti New York

Selesainya perundingan tersebut juga secara otomatis mengembalikan pemerintahan dari perpindahan di Yogyakarta dan Bukittinggi kembali ke Jakarta.

Kini, Presiden Joko Widodo merencanakan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan. 

Jokowi menegaskan pemindahan ibu kota dimaksudkan dalam konteks pemerataan.

Ia berharap pemindahan ibu kota akan mendorong pertumbunan ekonomi baru, sekaligus memacu pemerataan dan keadilan ekonomi di luar Jawa.

"Ibu kota baru dirancang bukan hanya sebagai simbol identitas, tetapi representasi kemajuan bangsa, dengan mengusung konsep modern, smart, and green city, memakai energi baru dan terbarukan, tidak bergantung kepada energi fosil," kata Jokowi seperti diberitakan Kompas.com (16/8/2019).

(Sumber: Kompas.com/Aswab Nanda Pratama, Monika Novena, Rakhmat Nur Hakim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com