Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Pemurnian Darah Marak di China, Diklaim Bisa Perpanjang Umur dan Turunkan Berat Badan

KOMPAS.com - Sebuah tren kecantikan yang dinamakan blood purification atau pemurnian darah, sedang marak di China.

Tren tersebut menyerupai dialisis ginjal, prosedur untuk membuang limbah berbahaya dari tubuh pada penderita penyakit ginjal stadium akhir.

Tren pemurnian darah di China dipopulerkan oleh salon-salon kecantikan. Prosedur ini diklaim dapat memperpanjang usia seseorang hingga 20 tahun.

Meski begitu, muncul kekhawatiran dari kalangan dokter mengenai tren pemurnian darah, terutama tingkat keamanan prosedur ini.

Darah berubah dari gelap menjadi terang

Pemurnian darah di China dianggap sebagai cara untuk meremajakan dan menjadi populer di kelompok masyarakat atas.

Langkah awal melakukan pemurnian darah adalah memasukkan jarum suntik untuk mengambil darah.

Darah kemudian diinfuskan dengan ozon sebelum disuntikkan kembali ke dalam tubuh.

Ketika seseorang menjalani prosedur itu, darah mereka yang awalnya berwarna gelap, disebut menjadi terang karena proses oksigenasi.

Kondisi tersebut ditafsirkan sebagai tanda bahwa kesehatan seseorang membaik.

"Saya tidak terlalu takut dengan jarum, tapi tetap saja sakit. Untuk langkah kedua, mereka mengambil 100 cc darah. Saya tidak pingsan jika berhubungan dengan darah dan saya cukup berani, jadi saya menyaksikan seluruh prosesnya sendiri," kata seorang pasien yang menjalani pemurnian darah dikutip dari SCMP.

"Darah saya berwarna merah tua, bukan merah terang, hampir seperti darah haid yang tidak sehat. Setelah itu, perawat menunjukkan warna darah saya sebelum menyuntikkan ozon untuk mulai memurnikannya," katanya.

Diklaim bisa turunkan berat badan

Sementara itu, seorang kreator konten dengan 11 juta pengikut di Weibo bernama Zhang Mofan mengatakan, pemurnian darah memiliki beberapa manfaat, di samping memperpanjang umur.

Ia menyampaikan, prosedur ini dapat meningkatkan metabolisme dan membersihkan racun.

Zhang juga merasa dirinya menjadi enerjik sepanjang hari walau hanya tidur selama lima jam.

"Ini bagus untuk kulit Anda dan membantu menurunkan berat badan," ujarnya dikutip dari Sixth Tone.

Meski beberapa orang mengeklaim pemurnian darah bermanfaat untuk tubuh, mereka yang ingin menjalani prosedur ini harus "merogoh kocek" yang banyak.

Klinik bedah kosmetik dan rumah sakit swasta di daerah metropolitan China yang menawarkan pemurnian darah, mematok biaya sekitar 450-7.450 dollar AS atau sekitar Rp 7-116 juta.

Salah satu rumah sakit bedah kosmetik di kota Nanjing, bagian timur China mempromosikan prosedur tersebut sebagai perawatan antipenuaan.

Kekhawatiran atas tren pemurnian darah di China

Di balik popularitasnya yang tengah melejit, pemurnian darah di China memantik kekhawatiran dari kalangan dokter.

Seorang ahli bedah kosmetik di Beijing Hospital of Integrated Traditional Chinese and Western Medicine, Chen Xiaofang menyatakan, pemurnian darah tidak akan diterima di rumah sakitnya.

Ia menjelaskan, terapi pemurnian darah menggunakan ozon justru dapat merusak integritas struktural sel-sel tubuh.

"Kami tidak pernah menawarkan prosedur seperti tersebut. Hal ini menimbulkan bahaya bagi kesehatan masyarakat. Ozon tidak boleh digunakan untuk prosedur kosmetik standar," terang Chen.

Sementara itu, Wakil Kepala Plastic Surgery Hospital Chinese Academy of Medical Sciences, Luan Jie menyampaikan keamanan pemurnian darah perlu dipertanyakan.

Menurutnya, prosedur tersebut tidak memiliki bukti ilmiah bahwa dapat memperpanjang usia atau membuat awet muda.

"Terapi darah yang paling efektif yang dikenal dalam dunia kedokteran adalah dialisis. Pada kasus gagal ginjal, dialisis digunakan untuk menyaring racun dari darah yang tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal. Ini adalah bentuk detoksifikasi darah yang sebenarnya," jelas Luan.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/22/120000165/tren-pemurnian-darah-marak-di-china-diklaim-bisa-perpanjang-umur-dan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke