Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Kebiasaan Tak Biasa yang Bisa Menunjukkan Kecerdasan, Salah Satunya Suka Melucu

KOMPAS.com - Kecerdasan sering kali dikaitkan dengan kebiasaan membaca, menulis, maupun belajar.

Namun, nyatanya ada beberapa kebiasaan tidak biasa yang tanpa disadari menunjukkan bahwa seseorang punya tingkat kecerdasan yang tinggi.

Hal tersebut perlu diketahui supaya setiap orang dapat menggali potensi pada dirinya agar bisa berkembang.

Kebiasaan yang menunjukkan kecerdasan juga bermanfaat bagi orangtua agar mereka bisa mengarahkan buah hatinya.

Kebiasaan yang menunjukkan kecerdasan

Setidaknya ada 9 kebiasaan tak biasa yang menunjukkan kecerdasan. Simak daftarnya berikut ini:

1. Begadang

Begadang kerap dikaitkan dengan tingkat stres yang tinggi dan berisiko menyebabkan diabetes maupun penyakit jantung.

Namun, penelitian yang dipublikasikan Peninsula Doctor justru menunjukkan fakta yang sebaliknya.

Dilansir dari Hack Spirit, penelitian menyebutkan, orang dengan IQ lebih tinggi cenderung lebih aktif di malam hari.

Peneliti juga mengatakan, orang dengan kecerdasan yang tinggi lebih memilih kedamaian dan ketenangan di malam hari agar kreativitasnya mengalir.

Salah satu orang dengan kecerdasan tinggi dan memiliki kebiasaan begadang adalah Leonardo da Vinci.

Ia hanya tidur sekitar 1,5 hingga 2 jam di malam hari lalu mengganti waktu terlelapnya dengan tidur siang selama 10 menit setiap 2 jam.

2. Suka mengumpat

Mengumpat atau berkata kasar sebenarnya bukan kebiasaan yang baik. Orang dengan kebiasaan seperti ini kerap dianggap sebagai pribadi yang tidak beretika.

Kendati demikian, orang yang lebih sering mengumpat cenderung memiliki kosakata lebih banyak dan pemahaman bahasa lebih baik.

Hal tersebut dibuktikan peneliti dalam penelitian yang dipublikasikan Science Alert.

3. Melamun

Jika Anda suka melamun, kebiasaan yang satu ini ternyata juga dikaitkan dengan kebiasaan yang menunjukkan kecerdasan.

Para peneliti di Institut Teknologi Georgia, AS mengatakan, semakin sering seseorang melamun maka otaknya menjadi semakin kuat dan efisien.

Temuan tersebut dikatakan peneliti setelah mengukur pola otak lebih dari 100 orang saat mereka berbaring di mesin MRI.

Mereka kemudian membandingkan data yang diperoleh dengan hasil tes kemampuan intelektual dan kreatif.

Para partisipan dalam penelitian juga melaporkan sendiri seberapa sering mereka melamun.

Hasil penelitian menunjukkan, partisipan yang sering banyak melamun mendapat nilai lebih tinggi dalam tes tersebut.

Sistem otak mereka yang diukur dengan mesin MRI juga menunjukkan efisiensi yang lebih baik.

4. Mencoret-coret

Kebiasaan tak biasa lainnya yang mengisyaratkan seseorang punya kecerdasan yang tinggi adalah mencoret-coret.

Ilmu pengetahuan mengatakan bahwa ketika seseorang suka mencoret-coret, kebiasaan ini mengaktifkan korteks prefrontal otak.

Bagian tersebut bertanggung jawab untuk memecahkan masalah, menggunakan logika dan memori, dan fokus.

5. Suka menyendiri

Sendiri bukan berarti tidak memiliki teman. Bisa jadi, orang yang suka menyendiri adalah sosok yang cerdas.

Keterkaitan dengan kebiasaan menyendiri dengan kecerdasan dibuktikan peneliti dalam penelitian yang diunggah National Library of Medicine.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang cerdas cenderung lebih nyaman dengan kesendirian.

Orang cerdas suka menyendiri karena mereka merasa kurang puas apabila sering bersosialisasi.

Di sisi lain, orang cerdas suka menyendiri karena mereka butuh waktu yang berharga untuk fokus pada pikiran dan ide tanpa diganggu.

6. Bicara pada diri sendiri

Salah satu kebiasaan orang cerdas ketika sendirian adalah berbicara kepada diri mereka sendiri.

Peneliti dari Bangor University mengatakan, berbicara kepada diri sendiri sebenarnya merupakan sifat fungsi kognitif yang lebih tinggi.

Kebiasaan tersebut membantu memperjelas dan mengatur pikiran dan orang dapat memproses segala sesuatunya dengan lebih mudah dengan mengucapkannya secara verbal dan mendengarkan dirinya sendiri.

7. Sedikit berantakan

Dilansir dari Insider, orang dengan tingkat kecerdasan tinggi juga cenderung berantakan atau tidak biasa menjaga kerapian.

Merujuk penelitian Universitas Groningen di Belanda pada 2015, lingkungan yang berantakan membuat orang lebih berorientasi pada tujuan.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa orang memiliki kecenderungan untuk mencari keteraturan dalam hidup kita bila memungkinkan.

Maria Konnikova dalam tulisannya di The New Yorker juga menunjukkan keistimewaan orang kidal.

Ia mengatakan, orang kidal lebih baik dalam menjalankan tugas seperti menggabungkan dua obyek yang sama dengan cara yang kreatif untuk membentuk obyek ketiga.

Mereka juga dinilai lebih baik mengelompokkan daftar kata-kata ke dalam sebanyak mungkin kategori alternatif.

9. Melucu

Penelitian menunjukkan, orang dengan tingkat kecerdasan tinggi dinilai lebih lucu.

Hal tersebut terungkap dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Intelligence pada 2011.

Peneliti awalnya mengumpulkan 400 mahasiswa psikologi sebagai partisipan untuk mengikuti tes kecerdasan yang mengukur kemampuan penalaran abstrak dan kecerdasan verbal.

Kemudian mereka diminta untuk membuat teks untuk beberapa kartun New Yorker dan teks tersebut ditinjau oleh penilai independen.

Hasilnya, mereka yang lucu adalah siswa yang punya tingkat kecerdasan tinggi.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/24/063000465/9-kebiasaan-tak-biasa-yang-bisa-menunjukkan-kecerdasan-salah-satunya-suka

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke