Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Semangka Jadi Simbol Dukungan kepada Palestina?

KOMPAS.com - Media sosial X (dulu Twitter) diramaikan dengan emoji semangka selama beberapa hari ke belakang.

Emoji tersebut dicantumkan dalam cuitan berisi dukungan kepada Palestina yang salah satu wilayahnya, Gaza, terus digempur Israel sejak Minggu (8/10/2023).

Melalui cuitan akun @tanyakanrl, pengunggah menyinggung dukungan selebritas Hollywood kepada Palestina.

Namun, ia tidak menyebut nama Palestina dalam cuitan, tetapi menggunakan emoji semangka untuk menandai negara tersebut.

Selain itu, warganet lain melalui akun @tanyarl juga mengungkapkan, semangka menjadi simbol untuk mendukung Palestina di media sosial.

"LET'S GO DROP EMOJI SEMANGKA GUYS !" tulis warganet tersebut.

Lantas, mengapa semangka menjadi simbol dukungan kepada Palestina?

Buah khas Palestina

Merujuk pada Bon Appetit, semangka yang dijadikan simbol untuk mendukung Palestina adalah buah yang sudah tumbuh di Timur Tengah selama berabad-abad.

Asal-muasal semangka memang belum disepakati secara pasti, tetapi buah ini diperkirakan berasal dari Afrika Utara, tepatnya Sudan.

Berdasarkan manuskrip berbahasa Ibrani, sejarawan memperkirakan persebaran semangka ke Timur Tengah sejak 200 M.

Dulunya semangka digunakan sebagai persembahan persepuluhan bersamaan dengan buah ara, anggur, dan delima.

Jika berbicara mengenai Gaza, wilayah yang menjadi target operasi tempur Israel saat ini, semangka menjadi hidangan yang populer.

Di Gaza selatan, warga setempat biasa menikmati fatet ajer berisi semangka mentah, terong, paprika, dan tomat, yang dipanggang dan direbus.

Sajian tersebut kemudian disajikan di atas roti pipih dengan minyak zaitun--salah satu bahan pokok makanan Palestina.

Semangka dan bendera Palestina

Seiring berjalannya waktu, semangka juga digunakan sebagai simbol untuk mendukung Palestina dari upaya Israel mencaplok wilayah atau aneksasi.

Dilansir dari First Post, semangka dijadikan simbol dukungan karena warna buah ini senada dengan warna bendera Palestina.

Meski begitu, warga Palestina tidak begitu saja menjadikan semangka sebagai simbol untuk melawan Israel. Butuh proses sebelum mereka menggunakan semangka sebagai simbol.

Hal tersebut bermula ketika Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur setelah Perang Enam Hari pada 1967.

Israel menjadikan pengibaran bendera Palestina di depan umum di wilayah yang diduduki sebagai sebuah pelanggaran. Namun, larangan tidak hanya berlaku untuk bendera.

Pada 2021, seniman bernama Siman Mansour pernah berkata kepada The National, Israel menutup sebuah pameran seni di Ramallah yang menampilkan karyanya dan karya seniman lain, termasuk Nabil Anani dan Issam Badrl pada 1980.

"Mereka mengatakan kepada kami bahwa melukis bendera Palestina dilarang, tetapi juga warna-warnanya juga dilarang," ungkap Mansour.

Pemerintah Israel juga melarang Mansour melukis bunga dengan warga menyerupai bendera Palestina.

"Itu akan disita. Bahkan, jika Anda melukis semangka, itu akan disita," ujarnya.

Untuk menghindari larangan tersebut, warga Palestina mulai menggunakan semangka sebagai simbol protes.

Buah tersebut sekarang muncul dalam karya seni di kaus, grafiti, poster, dan sebagai emoji di media sosial.

Penggunaan simbol itu pernah muncul pada 2021 saat pengadilan Israel memutuskan warga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, akan digusur dari rumahnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/11/02/103000565/kenapa-semangka-jadi-simbol-dukungan-kepada-palestina

Terkini Lainnya

13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

Tren
Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Tren
Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Tren
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Tren
ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke