Hal ini lantaran kopi ataupun teh sama-sama mengandung kafein yang dapat meningkatkan energi serta kewaspadaan.
Banyak orang bahkan mengonsumsi kafein secara berlebihan hingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti GERD dan gangguan pencernaan lainnya.
Akibatnya, tak sedikit orang yang memutuskan untuk menghentikan kebiasan minum kopi mereka.
Meski begitu, orang yang sudah terbiasa mengonsumsi kafein dan kemudian menghilangkan kafein dalam asupan hariannya dapat memicu gejala putus zat.
Selain itu, tingkat keparahan gejala penarikan kopi juga tergantung pada seberapa banyak kafein yang dikonsumsi sebelumnya dan seberapa drastis seseorang mengurangi asupan kopi itu sendiri.
"Dengan penggunaan seiring waktu, otak menyesuaikan reseptornya untuk merespons efek kafein dan mengembangkan ketergantungan padanya," kata Uma Naidoo, Direktur Psikiatri Nutrisi dan Gaya Hidup di Rumah Sakit Umum Massachusetts, dilansir dari Insider.
Lantas, apa yang akan terjadi saat seseorang berhenti mengonsumsi kafein?
Sementara itu, kafein juga dikaitkan dengan banyak efek samping, termasuk:
Sama seperti obat lain, tubuh Anda dapat terbiasa dengan kafein dan membutuhkan lebih banyak kafein untuk menghasilkan efek seperti pada awalnya.
Satu tinjauan studi menemukan bahwa kafein dalam dosis tinggi secara teratur, misalnya antara 750 hingga 1.200 mg sehari dapat menyebabkan toleransi.
Ini yang akan terjadi pada tubuh saat berhenti minum kafein
Ada beberapa efek yang akan terjadi pada tubuh ketika Anda berhenti mengonsumsi kafein, terlebih bagi mereka yang memiliki kecanduan akan kafein.
Salah satu tanda yang paling jelas dari ketergantungan kafein adalah ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kafein.
Jadi, Anda tidak dapat beraktivitas secara maksimal tanpa secangkir kopi di pagi hari. Selain itu, ada juga gejala fisik dari penghentian kafein.
Menurut beberapa penelitian, sejauh ini gejala yang paling umum adalah sakit kepala, tetapi gejala putus obat lainnya termasuk:
Sementara itu, efek yang terjadi pada fisik dari penghentian kafein juga dapat mencakup gejala seperti flu, mual, muntah, dan nyeri otot atau kekakuan.
Gejala-gejala penghentian kafein biasanya dimulai sekitar 12 hingga 24 jam setelah tidak mengonsumsi kafein.
Puncak gejala terjadi pada 20 hingga 51 jam setelah tidak mengonsumsi kafein. Selain itu, penarikan diri dapat berlangsung dari 2 hingga 9 hari.
Cara mengatasi ketergantungan kafein
Sebuah tinjauan terhadap penelitian tentang konsumsi kafein telah menemukan bahwa orang yang sangat bergantung pada kafein belum menemukan banyak pilihan pengobatan yang tersedia bagi mereka secara profesional.
Meski begitu, Anda bia mencoba langkah-langkah berikut untuk mengurangi ketergantungan pada kafein:
https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/16/060000465/apa-yang-terjadi-pada-tubuh-saat-berhenti-mengonsumsi-kafein-