Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Kabar Keberadaan Gangster di Surabaya, Ini Respons Polisi

Kekhawatiran tersebut banyak disampaikan di media sosial Twitter. Salah satunya diunggah oleh akun Twitter ini.

"Alerta alerta!! inpo dari koncoku -rek kancane mari kenek kejadian tekan arek2 iku sepanjang arah lidah wetan ke sby barat. ati ati ya rekkss!! stay safe!! semoga ndang d basmi kabeh iku sampah masyarakat e sby," tulis akun tersebut.

Pihaknya sembari melampirkan tangkapan layar yang memberikan peringatan agar berhati-hati untuk tidak keluar malam terutama jam 12 ke atas dan menyebut gangster membawa clurit berkeliaran di Surabaya.

Pembahasan mengenai gangster di Surabaya ini juga ramai dibicarakan di media sosial TikTok. Salah satunya diunggah oleh akun berikut.

"Surabaya darurat gengster," tulisnya. Hingga kini, unggahan tersebut tersebut telah dilihat lebih dari 200.000 kali.

Beragam komentar muncul terkait unggahan tersebut.

"Aku yang pulang ngopi malam-malam jadi takut," tulis salah satu akun.

Tanggapan Polrestabes Surabaya

Terkait banyaknya kekhawatiran mengenai adanya gangster di Surabaya, Kompas.com menghubungi Kasi Humas Polrestabes Surabaya Kompol M. Fakih.

Saat dihubungi, Faqih meminta agar masyarakat Surabaya melaporkan ke kantor polisi terdekat apabila mendapati gangster yang membawa senjata tajam.

"Silakan melapor ke kantor polisi terdekat atau call 110," terangnya, dalam pesan singkat kepada Kompas.com, sabtu (3/12/2022).

Dirinya juga menjelaskan, saat ini pihak kepolisian telah mengamankan anggota gangster di wilayah Sukolilo.

Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/12/2022), seorang warga bernama Ivan menuturkan kejadian gangster menyerang warung kopi di Jalan Arief Rahman Hakim, Kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya, Jumat (2/12/2022) dini hari.

Dia menjelaskan, mulanya dia berada di warkop untuk menonton pertandingan sepak bola. Ketika itu, hanya ada sekitar lima orang yang berada di warung tersebut.

Satu penjaga warkop dan empat orang pengunjung.

Tiba-tiba terdengar geberan motor dari arah barat Warkop dan mendekat ke warung.

Sekelompok remaja yang berjumlah sekitar 40 orang lalu merangsek masuk dan menyerang mereka tanpa diketahui alasannya.

Ivan dan yang lainnya sempat mendapat lemparan batu dan botol. Kelompok itu juga merusak motor di depan warkop dengan parang.

Meski demikian, gerombolan ganster tersebut akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian di sekitar minimarket Sarinah.

Adapun gerombolan yang ditangkap tersebut berjumlah 12 orang dan selanjutnya dibawa ke Mapolsek Sukolilo Surabaya.

 

https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/04/063000065/ramai-soal-kabar-keberadaan-gangster-di-surabaya-ini-respons-polisi

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke