Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Kompas.com - 16/04/2024, 19:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Para ahli memperkirakan, candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang dulunya digunakan sebagai permukiman dan pusat pengembangan agama Buddha.

Baca juga: Nama-Nama Candi di Kompleks Percandian Muaro Jambi

Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Prasasti Kedukan Bukit

Salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terkenal adalah Prasasti Kedukan Bukit, yang ditemukan pada 29 November 1920, di tepi Sungai Batang, Kedukan Bukit, Palembang.

Prasasti berangka tahun 683 Masehi ini ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.

Prasasti Kedukan Bukit berisi tentang berdirinya Kerajaan Sriwijaya dan raja pertamanya yang bernama Sri Jayanegara, melakukan perjalanan suci menggunakan perahu bersama 20.000 tentaranya.

Peristiwa yang disebutkan itu membuktikan kemajuan pelayaran di Indonesia pada masa Hindu-Buddha.

Baca juga: Prasasti Kedukan Bukit: Sejarah, Isi, dan Artinya

Prasasti Karang Berahi

Prasasti Karang Berahi ditemukan pada 1904 oleh seorang kontrolir Belanda bernama LM Berkhout.

Lokasinya berada di Desa Karang Berahi, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi.

Prasasti ini berisi tentang kutukan bagi siapa pun yang menolak ketaatan kepada raja atau melakukan kejahatan.

Isi Prasasti Karang Berahi ditulis menggunakan bahasa Melayu Kuno dan dengan aksara Pallawa.

Baca juga: Prasasti Karang Berahi: Sejarah, Isi, dan Terjemahan

Prasasti Telaga Batu

Prasasti Telaga Batu peninggalan Kerajaan Sriwijaya.Kemdikbud Prasasti Telaga Batu peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
Prasasti Telaga Batu merupakan sumber sejarah dari Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan pada 1935, di Telaga Batu, Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang.

Prasasti ini diperkirakan berasal dari periode yang sama dengan Prasasti Kedukan Bukit, yaitu abad ke-7 Masehi.

Prasasti Telaga Batu juga berisi mengenai kutukan kepada siapa pun, termasuk para pejabat kerajaan, ahli senjata, saudagar, tukang cuci, sampai tukang sapu kerajaan, yang melakukan pelanggaran di Kadatuan Sriwijaya dan tidak patuh terhadap perintah raja.

Baca juga: Prasasti Telaga Batu: Keunikan, Isi, dan Maknanya

Prasasti Kota Kapur

Prasasti Kota Kapur.KOMPAS/KRIS R MADA Prasasti Kota Kapur.
Prasasti Kota Kapur ditemukan di bagian Barat Pulau Bangka oleh JK van der Muelen pada tahun 1892.

Isi prasasti ini ditulis dengan menggunakan aksara Pallawa dan Bahasa Melayu Kuno.

Prasasti Kota Kapur merupakan sebuah peringatan telah dikuasainya Pulau Bangka oleh Kerajaan Sriwijaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com