Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Kompas.com - 27/03/2024, 23:10 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Tiga Serangkai dan Empat Serangkai merupakan sebutan untuk dua kelompok tokoh nasionalis, yang berperan besar dalam mencapai kemerdekaan.

Meski namanya mirip, perbedaan utama dari dua kelompok tersebut adalah anggota dan peran mereka.

Tiga Serangkai adalah tokoh pendiri Indische Partij (IP), partai politik pertama di Hindia Belanda, yang didirikan di Bandung, Jawa Barat, pada 25 Desember 1912.

Para tokoh yang disebut Tiga Serangkai yaitu E.F.E Douwes Dekker, RM Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan Tjipto Mangoenkoesoemo.

Sedangkan Empat Serangkai adalah tokoh-tokoh yang menjadi pemimpin Putera (Pusat Tenaga Rakyat), yang dibentuk Jepang pada 16 April 1943.

Tokoh Empat Serangkai terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH Mas Mansyur.

Berikut ini kiprah Tiga Serangkai dan Empat Serangkai dalam membawa Indonesia menuju kemerdekaan.

Baca juga: Tiga Serangkai: Sejarah, Pemikiran, dan Pembubarannya

Peran Tokoh Tiga Serangkai

Terbentuknya Indische Partij (IP), bermula dari gagasan Douwes Dekker mengenai persatuan Indonesia yang dibentuk karena kesamaan nasib, pengalaman, dan solidaritas.

Douwes Dekker bersama dengan Ki Hajar Dewantara dan Tjipto Mangoenkoesoemo kemudian mendirikan Indische Partij, setelah mereka keluar dari Budi Utomo karena berbeda pandangan dengan golongan tua

Ki Hajar Dewantara juga memiliki pemikiran yang tidak jauh berbeda dengan dua kawannya, baginya tujuan nasionalisme dapat dicapai dengan menghapuskan dominasi kolonial, menyadarkan kaum peranakan dan bumiputra untuk bersatu.

IP yang dimotori oleh Tiga Serangkai dikenal cukup berani dalam menyampaikan kritiknya kepada pemerintah Belanda.

Alhasil, Pemerintah Belanda menyatakan IP sebagai organisasi terlarang kemudian membubarkannya pada 4 Maret 1913.

Kendati demikian, Tiga Serangkai tetap berani melontarkan kritiknya terhadap pemerintah kolonial.

Baca juga: Mengapa Tokoh Tiga Serangkai Ditangkap dan Diasingkan ke Belanda?

Tiga Serangkai pendiri Indische Partij yang ditangkap dan diasingkan ke Belanda.Wikimedia Commons Tiga Serangkai pendiri Indische Partij yang ditangkap dan diasingkan ke Belanda.
Ki Hajar Dewantara misalnya, menulis kritik satire dan sarkas untuk pemerintah kolonial dalam tulisan berjudul “Als ik een Nederlander was” (Seandainya Aku Seorang Belanda).

Tulisan itu dibuat saat pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaannya dari Perancis, tetapi melakukan penarikan pajak dan iuran kepada rakyat Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com