Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taktik Kooperatif pada Masa Pendudukan Jepang

Kompas.com - 19/03/2024, 18:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Jepang merebut Indonesia dari tangan Belanda pada Maret 1942 dan sejak itu memulai pendudukannya.

Jepang menerapkan kebijakan yang ketat terhadap organisasi-organisasi pergerakan nasional, termasuk dengan mempersempit ruang gerak dan kebebasan para tokoh dan anggota organisasi.

Meski demikian, kebijakan Jepang tidak menghentikan semangat perjuangan para tokoh pergerakan nasional untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.

Para tokoh pergerakan nasional memutar strategi agar dapat mencapai kemerdekaan tanpa melibatkan senjata.

Salah satu taktik perjuangan yang dilaksanakan oleh para tokoh pergerakan nasional selama masa pendudukan Jepang adalah taktik kooperatif.

Bagaimana taktik perjuangan yang dilakukan para tokoh nasional selama pendudukan Jepang di Indonesia?

Baca juga: Pang Suma, Pemimpin Perlawanan Rakyat Kalimantan terhadap Jepang

Taktik kooperatif pada masa pendudukan Jepang

Taktik kooperatif adalah perjuangan yang dilakukan dengan cara bekerja sama dengan bangsa penjajah.

Setelah melihat situasi, para tokoh pergerakan nasional memutuskan menggunakan pendekatan taktik kooperatif sebagai strategi mencapai kemerdekaan.

Para tokoh menyadari bahwa melakukan kerja sama dengan pihak Jepang, meski sulit dan berisiko, dapat menjadi jalan terbaik untuk mencapai tujuan mereka.

Dengan menjaga keseimbangan antara keterlibatan aktif dalam taktik kooperatif dan semangat mewujudkan cita-cita kemerdekaan, para tokoh juga menanamkan nasionalisme kepada para pemuda.

Taktik kooperatif bersifat lunak atau moderat dengan pemerintah pendudukan Jepang.

Karena Jepang hanya mengakui organisasi-organisasi yang dibentuk dengan tujuan untuk memenangkan Perang Asia Pasifik, para tokoh memanfaatkan organisasi bentukan Jepang sebagai wadah untuk menumbuhkan rasa nasionalisme kepada para pemuda.

Baca juga: Apa Saja Organisasi Pergerakan pada Masa Pendudukan Jepang?

Taktik kooperatif pada masa pendudukan Jepang dicetuskan oleh empat tokoh, yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH Mas Mansyur.

Keempat tokoh yang berjuang secara kooperatif tersebut ikenal sebagai Empat Serangkai.

Dari hasil perundingan Jepang bersama para tokoh pergerakan, terbentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera) pada 16 April 1943.

Pemimpin dari Putera adalah tokoh Empat Serangkai. Bagi Jepang, Putera bertugas untuk memusatkan segala potensi rakyat guna membantu Jepang dalam perang.

Namun, bagi para tokoh Empat Serangkai, Putera juga dimanfaatkan untuk mencapai cita-cita bangsa, yakni memperoleh kemerdekaan.

Sayangnya organisasi Putera dibubarkan pada Maret 1944, dan digantikan dengan Jawa Hokokai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com