Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Waddan, Perang Pertama yang Dipimpin Rasulullah

Kompas.com - 07/06/2023, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Perang Waddan atau Perang Al-Abwa terjadi pada 12 Shafar 2 Hijriah atau sekitar pertengahan tahun 623 Masehi.

Perang Waddan juga disebut Perang Al-Abwa karena Waddan dan Al-Abwa merupakan daerah di antara Mekkah dan Madinah yang letaknya berdekatan, berjarak sekitar 6 mil.

Ke tempat itulah, Nabi Muhammad memimpin umat Islam berperang untuk pertama kalinya.

Berikut sejarah Perang Waddan atau Perang Al-Abwa.

Baca juga: Sejarah Perang Bani Musthaliq dan Fitnah Orang Munafik

Penyebab Perang Waddan

Perang Waddan merupakan perang yang pertama kali terjadi setelah Nabi Muhammad dan umat Muslim Mekkah (Muhajirin) hijrah ke Madinah.

Peristiwa hijrah tidak menghentikan kaum kafir Quraisy untuk menganggu umat Islam.

Nabi Muhammad memimpin Perang Waddan untuk menghentikan gangguan yang diterima umat Islam dari kafilah dagang Quraisy yang menaiki unta dan melintas daerah Waddan.

Baca juga: Perang Daumatul Jandal, Pembuka Perjalanan Pasukan Islam

Tidak terjadi kontak senjata

Nabi Muhammad berangkat dari Madinah menuju Waddan bersama 70 orang Muhajirin.

Sebelum berangkat, Rasulullah menyerahkan pimpinan kaum Muslim di Madinah kepada Sa'ad bin Ubadah.

Pada saat berangkat, pasukan Nabi Muhammad mengibarkan bendera putih yang dibawa oleh Hamzah, paman Rasulullah.

Sesampainya di Waddan, ternyata kafilah kaum Quraisy sudah lewat.

Pasukan Nabi justru bertemu dengan Bani Dhamrah, yang setuju untuk mengadakan perjanjian dengan umat Islam.

Baca juga: Perang Hamra Al-Asad, Upaya Rasulullah Melemahkan Mental Musuh

Berikut isi perjanjian damai yang disepakati oleh Nabi Muhammad dan pembesar Bani Dhamrah bernama Majdi bin Amr Adh-Dhamri.

  • Bani Dhamrah tidak diperkenankan menyerang atau memerangi umat Muslim.
  • Umat Muslim tidak diperkenankan menyerang atau memerangi Bani Dhamrah.
  • Jika masing-masing dari kedua golongan mendapat serangan dari luar, wajib membela dan menolong.
  • Bani Dhamrah tidak diperkenankan membantu orang-orang yang hendak memusuhi umat Muslim.

Setelah perjanjian disepakati, Nabi Muhammad memimpin pasukannya kembali ke Madinah, tanpa terlibat perang senjata.

 

Referensi:

  • Chalil, Moenawar. (2001). Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW I. Jakarta: Gema Insani Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com