Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Hamra Al-Asad, Upaya Rasulullah Melemahkan Mental Musuh

Kompas.com - 04/06/2023, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Perang Hamra Al-Asad merupakan salah satu pertempuran yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad.

Kendati demikian, ada pula sejarawan yang tidak menggolongkannya sebagai perang karena dalam peristiwa ini tidak terjadi konfrontasi senjata secara langsung.

Perang Hamra Al-Asad terjadi pada tahun 3 Hijriah (625 Masehi), tepat setelah Perang Uhud antara umat Muslim dengan kaum kafir Quraisy.

Dalam perang ini, Nabi Muhammad ingin melemahkan mental musuh yang baru saja mengalahkan pasukan Islam dalam Perang Uhud.

Berikut sejarah Perang Hamra Al-Asad.

Baca juga: Pahlawan-Pahlawan Wanita dalam Perang Uhud

Penyebab Perang Hamra Al-Asad

Perang Uhud terjadi di Gunung Uhud, sekitar 5 kilometer di sebelah utara Kota Madinah.

Dalam perang ini, umat Islam menderita kekalahan dari kaum kafir Quraisy Mekkah.

Meski unggul, pemimpin pasukan kafir Quraisy yang bernama Abu Sufyan tidak puas karena gagal membunuh Nabi Muhammad.

Perkataan Abu Sufyan dalam perjalanannya kembali ke Mekkah itu sampai kepada Rasulullah melalui mata-matanya.

Rasulullah segera menyusun strategi agar kaum kafir Quraisy tidak melancarkan serangan kembali dan membahayakan umat Muslim di Madinah.

Rasulullah menyeru kepada para sahabat yang masih kelelahan setelah berperang dalam Perang Uhud, untuk pergi ke Hamra Al-Asad yang terletak sekitar 13 mil dari Madinah.

Baca juga: Penyebab Perang Uhud

Jalannya Perang Hamra Al-Asad

Kepergian Rasulullah untuk mengejar kaum kafir Quraisy dalam perjalanan kembali ke Mekkah memiliki beberapa tujuan penting, yaitu:

  • Agar umat Muslim tidak berkecil hati meski baru saja kalah dalam Perang Uhud.
  • Menguatkan mental umat Muslim bahwa mereka memiliki kuasa untuk mengalahkan musuh meski dalam keadaan lemah dan lelah, asalkan memenuhi seruan Allah dan rasul-Nya.
  • Melemahkan mental kaum Quraisy yang baru saja menang dalam Perang Uhud dengan menunjukkan bahwa kekalahan umat Muslim tidak membuat mereka lemah untuk mengejar musuh.

Seruan Rasulullah untuk pergi ke Hamra Al-Asad pun disambut dengan semangat oleh pasukan Muslim yang masih dalam keadaan lelah bahkan terluka.

Sesampainya di Hamra Al-Asad dan dekat dengan pasukan musuh, Rasulullah memerintahkan pasukan Muslim untuk bermukim selama tiga hari.

Baca juga: Siapa Pemimpin Kaum Munafik pada Perang Uhud?

Untuk menantang dan menakut-nakuti pasukan musuh, Rasulullah memerintahkan agar pasukannya menyalakan lima ratus api dalam waktu bersamaan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com