Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelemahan Teori Masuknya Hindu Buddha ke Indonesia

Kompas.com - 20/03/2023, 20:00 WIB
Tri Indriawati

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Hindu Buddha diperkirakan masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke-4 atau ke-5 Masehi.

Terdapat lima teori masuknya Hindu Buddha ke Indonesia, yakni Teori Waisya, Teori Brahmana, Teori Ksatria, Teori Arus Balik, dan Teori Sudra.

Masing-masing teori masuknya Hindu Buddha ke Indonesia memiliki kelemahan.

Baca juga: Hindu, Agama Tertua di Dunia

Berikut ini kelemahan dari lima teori masuknya Hindu Buddha ke Indonesia:

  • Kelemahan Teori Waisya

Teori Waisya diungkapkan oleh seorang sejarawan Belanda bernama N. J. Krom.

Dia berpendapat bahwa agama Hindu Buddha masuk ke Indonesia dibawa oleh pegadang dari India.

Menurut Teori Waisya, agama Hindu Buddha diterima dan disebarkan di Indonesia melalui pernikahan, hubungan dagang, atau interaksi antara penduduk lokal dan pegadang India selama mereka bermukim sementara untuk berdagang.

Teori Waisya memiliki beberapa kelemahan, yakni penggunaan bahasa serta kepentingan para pedagang.

Teori ini dipertanyakan karena ajaran agama Hindu Buddha ditulis dalam bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa.

Oleh karena itu, membutuhkan keahlian khusus untuk membaca dan menyebarluaskan ajaran agama ini.

Keahlian khusus itu dinilai tidak dimiliki oleh para pedagang. Umumnya, keahlian membaca bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa hanya dimiliki oleh orang-orang yang minimal menempati kasta Brahmana.

 

Selain itu, kelemahan teori masuknya Hindu Buddha ke Indonesia ini juga terletak pada kepentingan para pedagang di Nusantara. 

Para pegadang dinilai hanya fokus bergadang dan meraup penghasilan di Indonesia, sehingga sedikit kemungkinan mereka akan menyebarkan ajaran Hindu Buddha.

  • Kelemahan Teori Brahmana

Teori Brahmana dikemukakan oleh seorang peneliti Belanda bernama J.C. van Leur.

Menurut teori ini, agama dan kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com