Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Dermo, Gapura dari Masa Klasik Hindu-Buddha

Kompas.com - 10/03/2023, 20:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Candi Dermo merupakan bangunan bertipe paduraksa atau gapura yang memiliki atap penutup.

Secara administratif, bangunan ini terletak di Dusun Santren, Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Dilihat dari bentuk bangunannya, Candi Dermo berasal dari masa klasik Hindu-Buddha.

Akan tetapi, tidak diketahui siapa pendiri Candi Dermo dan kapan pastinya bangunan ini didirikan.

Baca juga: Candi Jedong, Gapura Majapahit di Lereng Gunung Penanggungan

Sejarah Candi Dermo

Keberadaan Candi Dermo telah dicatat dalam laporan Belanda yang ditulis pada awal abad ke-20.

Pada 2015, dilakukan pemugaran tahap I dan dilanjutkan kegiatan pemugaran Tahap II pada Juni 2016.

Kegiatan pemugaran dilaksanakan dengan penggalian untuk mencari dugaan adanya sumuran, pembongkaran, dan pengamatan untuk mencari bentuk arsitektural candi ini pada zaman dulu.

Pasalnya, Candi Dermo sudah mengalami pelapukan, pengeroposan, dan bagian pinggir-pinggirnya banyak yang sudah rusak.

Pemugaran candi selesai pada 2020 dan setelah itu diresmikan oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.

Baca juga: Candi Bajang Ratu, Gapura dari Zaman Majapahit

Bangunan Candi Dermo berukuran panjang 9 meter, lebar 7,7 meter, dan tinggi 13,2 meter.

Di candi ini terdapat relief manusia bersayap, tetapi tidak ditemukan pahatan angka tahun.

Karena itu, sulit untuk mengetahui kapan pastinya candi berbahan batu bata merah ini dibangun.

Para ahli hanya dapat memperkirakan Candi Dermo didirikan pada abad ke-14, atau pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit.

Terlebih, bangunannya menyerupai Candi Bajang Ratu, salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit di Mojokerto.

Selain bangunan induk, penggalian di sekitar candi menghasilkan temuan berupa blok-blok batu andesit yang diperkirakan sisa-sisa bangunan lain yang pernah berdiri di sekitar situs ini.

Di samping itu, ditemukan pula sumur kuno, pahatan batu, dan struktur sayap gapura.

Baca juga: Candi Jabung, Makam Keluarga Kerajaan Majapahit di Probolinggo

Apa fungsi Candi Dermo?

Melansir laman Kemdikbud, keberadaan relief manusia bersayap di Candi Dermo dikaitkan dengan fungsi candi.

Diduga relief tersebut berhubungan dengan upacara pelepasan jiwa bagi seorang tokoh kerajaan.

Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa Candi Dermo memang digunakan sebagai tempat upacara keagaman pada masa Hindu-Buddha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com