Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, olahraga basket semakin marak dikenal di berbagai kota lainnya, seperti di Yogyakarta dan Solo.
Tiga tahun berselang, diadakan acara Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 1948 di Solo. Ketika itu, bola basket untuk pertama kalinya dimainkan di level nasional.
Awalnya, peserta PON untuk olahraga basket hanya dimainkan oleh para pria.
Namun, pada 1951, saat pergelaran PON II, basket sudah dimainkan untuk putra dan putri.
Regu yang dikirim juga bukan lagi mewakili Karesidenan, melainkan mewakili provinsi.
Masih di tahun yang sama, Maladi, salah satu tokoh olahraga nasional meminta Tony Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi basket di Indonesia.
Atas prakarsa kedua tokoh tersebut berdirilah organisasi bernama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia pada 23 Oktober 1951.
Di bawah organisasi induk olahraga basket tersebut, Indonesia untuk pertama kalinya mengirim regu basket bertanding di Asian Games Manila pada 1953.
Lebih lanjut, pada 1955, dilakukan penyempurnaan nama organisasi agar sesuai kaidah bahasa Indonesia menjadi Persatuan Bola Basket seluruh Indonesia (Perbasi).
Pengurus pertama Perbasi adalah Tony Wen sebagai ketua, sedangkan Wim Latumeten menjabat sebagai sekretaris.
Referensi: