Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu dalam Bidang Politik

Kompas.com - 18/10/2022, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Agama Hindu awalnya lebih dulu berkembang di India sebelum akhirnya menyebar ke negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Agama dan kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan.

Hal ini juga dipengaruhi oleh letak Indonesia yang strategis dalam bidang pelayaran dan perdagangan.

Sejak saat itu, terjalinlah hubungan dagang yang membawa pengaruh bagi kedua belah pihak, yaitu terjadinya akulturasi kebudayaan.

Selain itu, agama dan kebudayaan Hindu juga memberi dampak dalam bidang politik di Indonesia.

Baca juga: Tiga Dewa Tertinggi dalam Agama Hindu

Memperkenalkan sistem pemerintahan

Muncul kerajaan Hindu

Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu dalam bidang politik adalah memperkenalkan sistem pemerintahan di Indonesia.

Setelah Hindu masuk ke Indonesia pada abad ke-2 sampai abad ke-4, mulai bermunculan berbagai kerajaan bercorak Hindu di Nusantara.

Adapun kerajaan Hindu tertua di Indonesia adalah Kerajaan Kutai, yang bertakhta di Kalimantan Timur sejak abad ke-4.

Sistem pemerintahan Kerajaan Kutai adalah paham tentang Devaraja atau mengkultuskan raja yang didewakan atau dianggap sebagai titisan dewa.

Sejak saat itu, para penguasa di Indonesia yang terpengaruh Hindu mulai menggunakan gelar dalam bahasa Sansekerta.

Baca juga: Akulturasi Islam dan Hindu di Indonesia

Adanya struktur birokrasi

Pengaruh lain agama dan kebudayaan Hindu dalam bidang politik adalah adanya struktur birokrasi.

Sebelum agama dan budaya Hindu masuk ke Nusantara, masyarakat Indonesia masih belum mengenal sistem pemerintah.

Sistem pemerintahan Indonesia sebelumnya bercorak kesukuan dan kerakyatan sebelum akhirnya menjadi monarki dengan hierarki (tingkatan) yang jelas.

Kepemimpinan kepala suku yang bersifat Primus Inter Pares (yang dituakan) berubah menjadi kepemimpinan Monarki Absolut (titah raja adalah segalanya) setelah Hindu masuk ke Nusantara.

Legitimasi dasar raja adalah kehendak ilahi karena raja adalah titisan dewa, sedangkan legitimasi dasar kepala suku adalah kompetensi, pengalaman, dan kewibawaan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com