KOMPAS.com - Umat Hindu percaya para dewa memiliki peranan dalam mengatur kehidupan manusia.
Di antara dewa yang mereka yakini, terdapat tiga dewa utama atau yang tertinggi dan paling dimuliakan daripada dewa lainnya.
Tiga dewa utama dalam agama Hindu disebut Trimurti, yaitu Dewa Brahma (pencipta), Dewa Wisnu (pemelihara), dan Dewa Siwa (penghancur).
Trimurti adalah kesatuan dewa tertinggi di antara para dewa, yang memegang kuasa penuh terhadap tugas-tugas berat.
Tugas berat yang dimaksud adalah menciptakan, memelihara, dan melebur alam semesta beserta isinya. Berikut penjelasannya.
Baca juga: 6 Kerajaan Maritim pada Masa Hindu-Buddha di Nusantara
Dalam agama Hindu, Dewa Brahma dianggap sebagai manifestasi Tuhan dalam hal penciptaan semesta.
Dewa Brahma digambarkan memiliki empat wajah (catur mukha) yang menghadap empat penjuru mata angin, mempunyai wahana berupa angsa, bersenjata gada, dan mempunyai sakti Dewi Saraswati atau dewi pengetahuan.
Dewa Brahma juga memiliki empat tangan yang masing-masing memegang alat, di antaranya:
Baca juga: Pembagian Kasta dalam Masyarakat Hindu
Dewa Wisnu dianggap sebagai dewa pemelihara alam semesta dan segala ciptaan Dewa Brahma.
Dewa Wisnu akan turun ke dunia apabila kejahatan merajalela. Sosoknya digambarkan sebagai dewa berkulit hitam-kebiruan, memiliki sakti Dewi Sri, bersenjata Cakra, dan berwahana Burung Garuda.
Dewa Wisnu memiliki empat tangan yang masing-masing memegang alat, di antaranya.
Baca juga: Empat Fase Perkembangan Agama Hindu di India
Dewa Siwa disebut sebagai dewa penghancur, perusak, dan pelebur. Hal itu terkadang menimbulkan kesan negatif.
Padahal sejatinya, Dewa Siwa adalah transformator (pengubah) atau regenerator (pencipta ulang).
Dewa Siwa tidak serta merta menghancurkan segala hal, tetapi melebur atau menghancurkan ciptaan Dewa Brahma yang sudah uang atau tidak lagi relevan untuk menciptakan sebuah perubahan atau penciptaan ulang.
Dewa Siwa diwujudkan sebagai dewa bermata tiga (trinetra) dengan empat tangan yang masing-masing memegang tri wahyudi, kendi, cemara, dan tasbih.
Dewa Siwa menggunakan ikat pinggang kulit harimau, hiasan leher berupa ular kobra, bersenjata trisula, berwahana lembu Nandini, dan memiliki sakti Dewi Durga.
Referensi: