JAKARTA, KOMPAS.com - Bantalan rel adalah benda tempat tumpuan besi rel kereta api.
Rel yang terbuat dari baja itu diikat dengan alat penambat di bantalan rel.
Di Indonesia setiap 60 sentimeter terdapat bantalan rel.
Pemasangan bantalan rel adalah melintang di bawah besi rel.
Baca juga: Mengenal Beberapa Jenis Bantalan Rel Kereta Api, Ini Daftarnya
Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 60/2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api pada laman jdlh.dephub.go.id menyebutkan bahwa teknis jalan kereta api dan bantalan relnya terdiri dari beberapa jenis.
Selanjutnya, ikhwal bantalan rel juga termaktub di tulisan laman Kompas.com, Grup Kompas Gramedia (KG) rilisan 14 Juni 2022 bertajuk "Mengenal Beberapa Jenis Bantalan Rel Kereta Api, Ini Daftarnya".
Lantas, sumber Ned. Indische Spoorweg-Maatschappij pada literatur di laman opac.perpusnas.go.id menginformasikan bahwa Indonesia pertama kali mengenal teknologi rel dan bantalan rel pada 1867.
Bantalan rel pada 1867 itu adalah bagian dari proyek perusahaan kereta api Hindia Belanda bernama Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Proyek pembangunan rel dan bantalan rel kereta api kali pertama oleh NISM ada di lintasan Semarang menuju Tanggung sepanjang 25 kilometer.
Hingga kini, bantalan rel dan rel kereta api di Indonesia menjadi warisan uzur kolonialisme Belanda.
Bantalan rel
Sedikitnya, ada empat jenis bantalan rel di Indonesia.
Bantalan rel dari kayu adalah jenis bantalan rel tertua.
Bahan bantalan rel dari kayu adalah jati dan ulin.
Kedua adalah bantalan rel dari beton.
Ketiga, bantalan rel dari baja atau besi.
Keempat, bantalan rel dari slab beton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.