JAKARTA, KOMPAS.com - CNG adalah kependekan dari compressed natural gas (CNG).
Singkat kata, CNG adalah bahan bakar berbasis gas alam yang sudah dimampatkan.
Di Indonesia, CNG juga dikenal masyarakat sebagai bahan bakar gas (BBG).
BBG saat ini lazim digunakan sebagai bahan bakar layanan transportasi umum milik negara.
Jakarta menjadi salah satu prototipe pemanfaatan BBG pada bus busway.
Baca juga: PGN bersama PT Pindad Kolaborasi Kembangkan Teknologi Tabung CNG dan LNG
Kemudian, pada 15 Mei 2015, misalnya, Envocare.co.uk membahas mengenai BBG ini.
CNG terbilang sebagai bahan bakar dengan buangan atau emisi yang lebih ramah lingkungan apabila dibandingkan dengan bahan bakar bensin maupun solar.
Lantaran pertimbangan itulah, Indonesia mengadopsi teknologi CNG untuk perlahan-lahan menggantikan bahan bakar solar.
Data terkumpul dari laman esdm.go.id pada 31 Maret 2016 misalnya, Indonesia melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memulai debut sejarah penggunaan CNG di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Batam.
Awalnya, PLN Batam menggunakan bahan bakar solar.
Indonesia selanjutnya, membangun pabrik CNG di Gresik, Jawa Timur pada 1 April 2016.
CNG produksi Gresik akan menjadi bahan bakar gas untuk Lombok.
CNG diangkut dengan kapal khusus berkapasitas 23 juta kaki kubik.
ESDM kemudian menghitung penghematan oleh pemanfaatan CNG.
Di PLN Batam, dengan CNG, terjadi penghematan Rp 50 miliar per tahun.