KOMPAS.com - Candi adalah salah satu bangunan peninggalan bersejarah bercorak Hindu-Buddha di Indonesia.
Di Indonesia, candi secara umum terbagi ke dalam tiga jenis corak, yakni Jawa Tengah bagian utara, Jawa Tengah bagian selatan, dan candi Jawa Timur.
Masing-masing corak tersebut memiliki ciri khasnya tersendiri.
Lalu, apa perbedaan ciri khas candi Jawa Tengah dan Jawa Timur?
Baca juga: Ciri-ciri Candi di Jawa Timur
Perbedaan ciri khas candi Jawa Tengah dan Jawa Timur yang pertama dapat dilihat dari bentuk bangunan.
Candi yang ada di Jawa Tengah cenderung memiliki bentuk bangunan tambun.
Kemudian, di antara tubuh candi terdapat selasar cukup lebar sehingga dapat difungsikan sebagai tempat ritual pradaksina atau prosesi ritual mengelilingi objek candi.
Pada bagian atap terdapat undakan yang terdiri atas tiga tingkatan, sedangkan puncaknya berbentuk stupa (candi Buddha), ratna atau vajra (candi Hindu).
Bentuk bangunan candi Jawa Timur lebih ramping dengan atap bertingkat yang semakin atas maka akan semakin mengecil.
Ciri khas dari candi Jawa Timur adalah bagian puncak candi berbentuk kubus sehingga tampak lebih minimalis.
Baca juga: Candi Borobudur: Sejarah, Relief, dan Mitos Kunto Bimo
Perbedaan selanjutnya adalah gaya gawang pintu dan hiasannya.
Pada candi Jawa Tengah, gawang pintu dan hiasan relung bergaya Kala-Makara.
Kepala Kala dengan mulut menganga tanpa rahang bawah terletak di bagian atas pintu yang terhubung dengan Makara ganda di setiap sisi pintu.
Candi Jawa Timur tidak memiliki hiasan Makara dan pintu relungnya hanya ambang atasnya saja yang diberi kepala kala.
Kala pada Candi Jawa Timur memiliki rahang bawah (berdagu) dan terlihat jelas sepasang gigi taring pada bagian kanan dan kiri.