Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Banyunibo, 'Si Sebatang Kara' Peninggalan Mataram Kuno

Kompas.com - 24/03/2022, 13:00 WIB
Febi Nurul Safitri ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Candi Banyunibo adalah salah satu candi Buddha peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang masih kokoh hingga saat ini. 

Candi ini terletak di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta, berdekatan dengan Candi Ijo dan Ratu Boko.

Candi Banyunibo cukup jarang dikunjungi wisatawan dan kurang dikenal. Bahkan dijuluki "Si Sebatang Kara".

Candi Banyunibo dijuluki Si Sebatang Kara karena letaknya jauh terpisah dari candi lain dan berdiri sendiri di lahan pertanian.

Baca juga: Candi Ijo: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Sejarah Candi Banyunibo

Candi Banyunibo diperkirakan dibangun pada abad ke-9, tepatnya di era Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Tengah.

Candi ini ditemukan pada 1940-an, dengan kondisi runtuh di dalam tanah. Penelitian pun segera dilakukan setelahnya.

Dari hasil penelitian terhadap reruntuhan yang ada, peneliti memperkirakan bahwa candi ini dulunya memiliki satu candi utama dan candi perwara (pendamping).

Pada 1943 candi ini dipugar untuk pertama kali. Namun, kondisi candi perwara, yang telah hancur, tidak dapat dipugar.

Pemugaran kedua kemudian dilakukan pada 1976, yang selesai pada 1978.

Nama Banyunibo sendiri diambil dari bahasa Jawa, yang berarti air jatuh menetes. Kendati demikian, sebenarnya tidak ada mata air di dekat candi ini.

Baca juga: Dinasti yang Berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno

Arsitektur Candi Banyunibo

Candi Banyunibo memiliki satu candi utama yang menghadap ke barat, dan enam candi perwara (pendamping) berbentuk stupa di area selatan dan timur candi.

Candi utama memiliki ukuran 15,325 x 14,25 meter, dengan tinggi 14,25 meter. Candi utamanya terbuat dari batu andesit, sementara enam candi pembantu terbuat dari batu putih yang rentan usang.

Candi Banyunibo tidak semegah peninggalan agama Buddha yang lain, tetapi relief candi ini tetap menunjukkan identitas Buddha.

Bagian atas candi ini memiliki stupa, yang semakin ke atas bentuknya semakin meruncing.

Kemudian, Candi Banyunibo memiliki dinding dan kaki yang terbagi menjadi beberapa bidang.

Ornamen dinding candi ini dihiasi relief yang relatif sama, seperti ornamen motif bunga, sulur, dan daun.

Pada masing-masing kaki candi (kecuali bagian barat), juga terdapat hiasan Jaladwara, yang berfungsi sebagai saluran air hujan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com