Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Singkat KH Masjkur: Menteri Agama di Era Soekarno

Kompas.com - 10/07/2022, 10:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Ia kemudian bergerilya dari Solo hingga Ponorogo. KH Masjkur juga sempat bergabung dengan pasukan Jenderal Soedirman.

Pada 1949, KH Masjkur mendapat tugas untuk menemui SM Kartosoewiryo yang memberontak dengan mendirikan Negara Islam Indonesia.

Saat itu, KH Masjkur tidak berhasil menemui Kartosoewiryo.

Akan tetapi, berkat pengalamannya di lapangan, KH Masjkur berhasil sedikit meredam gerakan DI/TII.

Pada April 1953, KH Masjkur yang menjabat sebagai Ketua I, diangkat sebagai Ketua Umum PBNU. Ia menggantikan Wahid Hasyim yang meninggal dunia pada April 1953.

Setelah Pemilu 1955, KH Masjkur terpilih menjadi salah satu anggota Konstituante.

Namun, ketika Konstituante dibubarkan, KH Masjkur tetap menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Gotong Royong.

KH Masjkur kemudian menjadi anggota staf biro politik Komando Tertinggi Retooling Aparatur atau Kotrar.

Meninggal dunia

Setelah Presiden Soekarno lengser dan digantikan oleh Soeharto dengan Orde Barunya, KH Masjkur tetap menjadi anggota DPR.

Selain itu, KH Masjkur juga menjabat sebagai ketua Fraksi Persatuan Pembangunan.

Di masa Orde Baru, KH Masjkur termasuk tokoh yang kerap kritis terhadap pemerintahan.

Salah satunya adalah mengkritisi UU Kepartaian. Sebab, pada Orde Baru, berbagai partai dilebur menjadi 3 Partai.

KH Masjkur juga menentang program Pedoman Penghayatan dan Pengamala Pancasila (P4) atau Eka Prasetya Pancakarsa.

Saat itu, KH Masjkur menilai bahwa P4 bikinan Soeharto telah memonopoli penafsiran Pancasila.

Setelah itu, KH Masjkur fokus pada kegiatan keagamaan dan tetap aktif dalam kepengurusan NU.

Selain itu, KH Masjkur juga menjadi ketua Yayasan Universitas Islam Malang (Unisma) hingga meninggal dunia pada 18 Desember 1992.

 

Referensi:

  • Azra, Azyumardi. (1998). Menteri-Menteri Agama RI: Biografi Sosial-Politik. Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat.
  • Ridwan, Nur Khalik. (2020). Ensiklopedia Khittah NU Jikid V. Yogyakarta: DIVA Press
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com