Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imran Khan, PM Pakistan yang Digulingkan Mosi Tidak Percaya

Kompas.com - 11/04/2022, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Selama berkarier di dunia olahraga, ia disebut sebagai salah satu pemain kriket terbaik yang berhasil mencetak 3.807 run.

Bahkan, ia membawa negaranya memenangkan Piala Dunia Kriket 1992, yang merupakan kemenangan pertama dan satu-satunya Pakistan dalam kompetisi ini.

Baca juga: Arthur James Balfour, PM Inggris Penyebab Konflik Israel-Palestina

Karier politik

Di tengah karier kriketnya, Imran Khan beberapa kali mendapat tawaran posisi politik.

Pada 1987, Presiden Muhammad Zia-ul-Haq, menawarkannya posisi di Liga Muslim Pakistan, tetapi ditolak.

Ia juga diundang oleh Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, untuk bergabung bersama partai politiknya.

Pada 1993, Iman Khan diangkat sebagai Duta Pariwisata di pemerintahan sementara Moeen Qureshi selama tiga bulan.

Barulah pada 25 April 1996, ia mendirikan partai politiknya sendiri bernama Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI).

Imran Khan mencalonkan diri untuk kursi Majelis Nasional Pakistan pada pemilihan umum (pemilu) Pakistan 1997, sebagai kandidat PTI, tetapi gagal.

Pada 2002, ia kembali berpartisipasi dalam pemilu Pakistan yang berlangsung di 272 daerah, dan bersiap untuk membentuk koalisi jika partainya mendapat suara terbanyak, dan berhasil.

Baca juga: Kongres Nasional Afrika, Partai Penentang Politik Apartheid

Melayangkan protes

Pada 2 Oktober 2007, Imran Khan bersama 85 orang lainnya mengundurkan diri dari parlemen sebagai bentuk protes terhadap pemilihan presiden yang dijadwalkan pada 6 Oktober.

Akibat tindakan ini, ia ditangkap dan menjadi tahanan rumah antara 3-14 November 2007.

Imran Khan kembali menyuarakan protesnya pada 30 Oktober 2011. Kali ini, ia berbicara kepada lebih dari 100.000 pendukung di Lahore, menentang kebijakan pemerintah.

Aksinya berjalan dengan sukses. Pada 25 Desember 2011, ratusan ribu pendukung lainnya ikut melayangkan protes terhadap pemerintah Pakistan.

Sejak saat itu, Imran Khan dianggap sebagai ancaman oleh partai-partai politik di Pakistan.

Baca juga: Sayyid Ahmad Khan, Tokoh Reformis Pendidikan di India

Menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan

Pada 2018, Imran Khan ikut mencalonkan diri dalam pemilihan Perdana Menteri Pakistan dan memenangkan 110 dari 269 kursi di pemerintahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com