Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Joop Ave, Bapak Pariwisata Indonesia

Kompas.com - 09/02/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Joop Ave adalah Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel) pada masa Kabinet Pembangunan VI di bawah pemerintahan Presiden Soeharto.

Ia mengemban tugas sebagai Menparpostel sejak 1993 hingga 1998. Selama menjabat, Joop Ave memiliki tujuan besar, yakni mendatangkan sebanyak mungkin turis ke Indonesia.

Joop Ave pun dianggap telah membuka jalan bagi perkembangan pariwisata Indonesia, hingga dijuluki Bapak Pariwisata Indonesia.

Baca juga: Kabinet Pembangunan I-VII: Susunan, Program Kerja, dan Kejatuhan

Masa muda

Joop Ave merupakan seorang keturunan Belanda yang lahir di Yogyakarta pada 5 Desember 1934.

Sebagai orang Indo (Indonesia-Belanda), ia kerap dicurigai oleh Jepang sebagai mata-mata Belanda.

Usai Jepang menyerah pada 1945, orang-orang Indo pun menjadi target pembunuhan selama Masa Bersiap.

Sejak ayahnya meninggal pada 1946, Joop Ave hanya dibesarkan oleh ibunya, yang menginginkan anak-anaknya bisa menempuh pendidikan yang tinggi dan layak.

Joop Ave pernah menempuh pendidikan di sekolah menengah elite, seperti HBS, dan melanjutkan ke Sekolah Dagang milik Gabungan Indo untuk Kesatuan Indonesia (GIKI).

Pada 1957, ia menempuh pendidikan di Akademi Dinas Luar Negeri. Setelah itu, ia lanjut belajar di Universitas Filipina, Manila, tetapi tidak diselesaikan.

Baca juga: Lambertus Nicodemus Palar: Peran, Kiprah, dan Karier Politik

Awal karier

Masih di tahun yang sama, Joop Ave memulai kariernya sebagai penulis dan penyiar program bahasa Perancis di Radio Republik Indonesia (RRI), Jakarta.

Ia memang diketahui menguasai empat bahasa asing, yaitu bahasa Belanda, Inggris, Perancis, dan Jerman.

Pada 1958, Joop Ave mulai berkiprah dalam pemerintahan, di mana ia menjabat sebagai staf protokoler Istana Negara.

Memasuki tahun ketujuh, ia telah banyak mengenal dan dikenal oleh pejabat negara, termasuk Wakil Perdana Menteri (Waperdam) I Soebandrio.

Suatu waktu, Waperdam I meminta Joop Ave mengantar seorang duta besar yang bertugas di Sri Lanka untuk bertemu Panglima Kostraad Mayor Jenderal Soeharto.

Hari itu menjadi kali pertama Joop Ave bertemu secara langsung dengan Soeharto.

Baca juga: Adam Malik: Kehidupan, Karier, dan Kontroversi CIA

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com