Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahirnya Demokrasi di Negara-negara Dunia

Kompas.com - 12/02/2022, 14:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan yang sangat populer di dunia.

Saat ini, banyak negara yang mengadopsi demokrasi sebagai landasan pemerintahannya, termasuk Indonesia.

Hal ini dibuktikan dengan sistem pemilihan perlemen maupun presiden yang dilakukan langsung oleh seluruh rakyat.

Menurut para ahli politik, demokrasi mengacu pada pemerintahan yang dipilih langsung oleh rakyat, baik secara langsung maupun tidak langsung atau representatif.

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yakni demokratia, yang memiliki makna pemerintahan rakyat.

Lahirnya demokrasi di negara-negara di dunia, umumnya dilatarbelakangi oleh adanya kekuasaan mutlak yang dipegang oleh satu orang saja.

Berikut ini sejarah lahirnya demokrasi di negara-negara di dunia.

Baca juga: Penyimpangan Politik Luar Negeri pada Masa Demokrasi Terpimpin

Muncul pada zaman Yunani Kuno

Sistem demokrasi pertama kali dilaksanakan pada zaman Yunani Kuno, di mana rakyat dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait keberlangsungan negara.

Demokrasi di Yunani Kuno berjalan selama ribuan tahun, hingga abad ke-6 SM. Athena contohnya, memulai demokrasi dengan Cleosthenes sebagai tokoh utamanya.

Athena saat itu menggunakan demokrasi untuk mengisi pemerintahan di bidang administratif, yudisial, dan legislatif, yang semua anggotanya diisi oleh warga Athena.

Adapun sistem pemerintahannya dipilih oleh seluruh warga Athena yang memiliki hak bicara dan memberi suara, kecuali wanita, budak, orang asing, pria di bawah usia 20 tahun.

Selain itu, pemerintahan yang terbentuk melalui demokrasi di Athena dikontrol langsung oleh rakyat yang memiliki hak politik.

Baca juga: Perbedaan Demokrasi Liberal dan Demokrasi Pancasila

Munculnya demokrasi di berbagai negara

Sebelum demokrasi lahir pada masa Yunani Kuno dan berkembang ke wilayah lainnya, kebebasan di Eropa sangat dibatasi.

Pada saat itu, sistem pemerintahan yang diterapkan masih feodalisme, di mana kekuasaan berada di tangan bangsawan yang memiliki kekuatan secara material.

Dalam perkembangannya, muncul keinginan dari rakyat jelata di Eropa untuk membebaskan diri dari sistem pemerintahan feodalisme.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com