Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biografi Joop Ave, Bapak Pariwisata Indonesia

Ia mengemban tugas sebagai Menparpostel sejak 1993 hingga 1998. Selama menjabat, Joop Ave memiliki tujuan besar, yakni mendatangkan sebanyak mungkin turis ke Indonesia.

Joop Ave pun dianggap telah membuka jalan bagi perkembangan pariwisata Indonesia, hingga dijuluki Bapak Pariwisata Indonesia.

Masa muda

Joop Ave merupakan seorang keturunan Belanda yang lahir di Yogyakarta pada 5 Desember 1934.

Sebagai orang Indo (Indonesia-Belanda), ia kerap dicurigai oleh Jepang sebagai mata-mata Belanda.

Usai Jepang menyerah pada 1945, orang-orang Indo pun menjadi target pembunuhan selama Masa Bersiap.

Sejak ayahnya meninggal pada 1946, Joop Ave hanya dibesarkan oleh ibunya, yang menginginkan anak-anaknya bisa menempuh pendidikan yang tinggi dan layak.

Joop Ave pernah menempuh pendidikan di sekolah menengah elite, seperti HBS, dan melanjutkan ke Sekolah Dagang milik Gabungan Indo untuk Kesatuan Indonesia (GIKI).

Pada 1957, ia menempuh pendidikan di Akademi Dinas Luar Negeri. Setelah itu, ia lanjut belajar di Universitas Filipina, Manila, tetapi tidak diselesaikan.

Awal karier

Masih di tahun yang sama, Joop Ave memulai kariernya sebagai penulis dan penyiar program bahasa Perancis di Radio Republik Indonesia (RRI), Jakarta.

Ia memang diketahui menguasai empat bahasa asing, yaitu bahasa Belanda, Inggris, Perancis, dan Jerman.

Pada 1958, Joop Ave mulai berkiprah dalam pemerintahan, di mana ia menjabat sebagai staf protokoler Istana Negara.

Memasuki tahun ketujuh, ia telah banyak mengenal dan dikenal oleh pejabat negara, termasuk Wakil Perdana Menteri (Waperdam) I Soebandrio.

Suatu waktu, Waperdam I meminta Joop Ave mengantar seorang duta besar yang bertugas di Sri Lanka untuk bertemu Panglima Kostraad Mayor Jenderal Soeharto.

Hari itu menjadi kali pertama Joop Ave bertemu secara langsung dengan Soeharto.

Kiprah Politik

Setelah pertemuan pertamanya, Joop Ave menjadi sering berjumpa dengan Soeharto.

Pertemuan ketiga mereka terjadi ketika Joop Ave ditugaskan ke Kedutaan Besar RI di Amerika Serikat.

Selama di AS, ia sempat menjabat sebagai Sekretaris Konsulat Jenderal RI di New York, lalu konsuler sampai tahun 1972.

Setelah pulang ke Indonesia, Joop Ave kembali ke Istana Negara dan menjabat sebagai Kepala Rumah Tangga Istana Kepresidenan RI sejak 1972 hingga 1978.

Kemudian, antara 1982-1988, ia mengemban jabatan Direktur Jenderal Pariwisata.

Selama masa Orde Baru, Ave dikenal sebagai pejabat yang paling "gaul". Selain itu, ia dikenal sebagai sosok yang ramah, periang, senang bergaul, dan humoris.

Oleh karena itu, Joop Ave pun menjadi orang kepercayaan Presiden Soeharto, terlebih setelah ia berhasil mengambil hati ibu negara, Tien Soeharto.

Menjadi Menparpostel

Selama berkiprah di pemerintahan, Joop Ave berhasil membawa citra Indonesia ke ranah internasional dengan sangat baik.

Oleh sebab itu, ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto untuk menjabat sebagai Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel) pada 17 Maret 1993.

Selama menjabat sebagai Menparpostel, Joop Ave memiliki tekad untuk bisa mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan asing ke Indonesia.

Ia diketahui mencetuskan sebuah program bernama Visit Indonesia Year 1991. 

Jabatan Menparpostel diemban oleh Joop Ave hingga 14 Maret 1998.

Disebut Bapak Pariwisata

Setelah tidak menjabat sebagai menteri, Joop Ave mengikuti minatnya di dalam dunia seni.

Ia pun berusaha mengenalkan batik Indonesia lewat bukunya yang bertajuk Grand Batik Interiors pada 2007.

Joop Ave meninggal pada 5 Februari 2014. Ia dianggap telah membuka jalan bagi perkembangan pariwisata Indonesia, hingga dijuluki Bapak Pariwisata Indonesia.

Referensi: 

  • Mahpudi. (2011). Pak Harto: The Untold Stories. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/09/110000679/biografi-joop-ave-bapak-pariwisata-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke