Klenteng yang digunakan oleh umat Toisme biasanya disebut sebagai Gongguan.
Namun pada mulanya, nama yang digunakan bukan Gongguan. Awalnya disebut dengan Jing yang berarti damai dan She yang berarti gubuk.
Istilah Gongguan sendiri baru dipakai pada masa Dinasti Tang sekitar abad ke-7 M.
Klenteng yang digunakan oleh umat Buddha sering disebut dengan Siyuan. Siyuan sendiri memiliki arti luas sebagai tempat beribadah dan juga tempat pendidikan.
Baca juga: Oey Tjong Hauw, Tokoh Tionghoa dalam BPUPKI
Pada dasarnya banyak masyarakat yang tidak mengetahui perbedaan dari klenteng dan vihara.
Klenteng dan vihara pada dasarnya berbeda dalam arsitektur, umat, dan fungsi.
Klenteng pada dasarnya beraritektur tradisional Tionghoa dan berfungsi sebagai tempat aktivitas sosial masyarakat selain berfungsi sebagai tempat spiritual.
Namun, Vihara ada yang berarsitektur tradisional Tionghoa seperti pada vihara Buddhis aliran Mahayana yang memang berasal dari Tiongkok, seperti Klenteng Taikak sie di Semarang.
Referensi: