Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Yusuf Ronodiputro, Penyiar Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kompas.com - 10/08/2021, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Bahkan, siaran luar negeri Radio Hoso Kyoku juga tiba-toba ditutup tanpa sebab. 

Sampai akhirnya, Mochtar Loebis, penyiar mancanegara di Radio Hoso Kyoku, membisiki Ronodiputro mengenai berita menyerahnya Jepang. 

Begitu mendengarnya, Ronodiputro segera berangkat ke markas perkumpulan pejuang muda Indonesia, Menteng 31. Di markas Menteng 31, rupanya sudah diadakan rapat yang dipimpin Sukarni.

Para pejuang pemuda yang ada di sana ternyata sudah mendengar kabar menyerahnya Jepang tanpa syarat kepada Sekutu melalui Adam Malik. 

Dalam rapat, Sukarni mengatakan bahwa para pemuda hendak mengambil alih radio Jepang. 

Muhammad Yusuf Ronodiputro yang bekerja di Hoso Kyoku kemudian diajak berdiskusi mengenai bagaimana cara merebut stasiun radio tersebut.

Radio Hoso Kyoku kala itu tengah dijagai ketat oleh Kempetai, polisi militer Tentara Kekaisaran Jepang. 

Baca juga: Mohammad Roem: Peran, Kiprah, dan Penangkapan

Menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Tanggal 17 Agustus 1945, Jumat, pukul 10.00, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56. 

Ronodiputro kemudian didatangi oleh seseorang bernama Syahrudin. 

Pria ini memberikan selembar surat pendek dari Adam Malik yang ternyata berisi naskah proklamasi. 

Ronodiputro lantas segera mencari cara agar dapat menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia, melihat kondisi saat itu semua ruang siaran dijaga oleh Kempetai.

Namun, Ronodiputro teringat bahwa ruang siaran mancanegara kala itu sudah tidak lagi digunakan.

Sesampainya di sana, rupanya ruangan ini sudah tidak lagi tersambung dengan pemancar.

Alhasil, Ronodiputro segera mengubah pengaturan kabel di stasiun radio, sehingga kabel pemancar dapat kembali tersambung.

Setelah semuanya siap, pukul 19.00, Ronodiputro segera membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui siaran mancanegara ke seluruh dunia. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com