Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Yusuf Ronodiputro, Penyiar Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kompas.com - 10/08/2021, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Muhammad Yusuf Ronodiputro adalah tokoh yang menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 

Ia menyebarkan proklamasi melalui Radio Hoso Kyoku, tempat Ronodiputro bekerja.

Penyebaran berita proklamasi tersebut diawali dengan kabar menyerahnya Jepang tanpa syarat kepada Sekutu. 

Ronodiputro lantas segera mencari cara agar dapat menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia, melihat kondisi saat itu semua ruang siaran dijaga oleh Kempetai.

Ia kemudian masuk ke ruang siaran radio mancanegara, menyambungkan kabel pemancar, dan segera menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia, pukul 19.00.

Baca juga: Penembakan Misterius (Petrus): Latar Belakang dan Dampaknya

Awal Kehidupan

Muhammad Yusuf Ronodiputro lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 30 September 1919. 

Ia adalah lulusan sekolah menengah tinggi Algeemene Middelbare School (AMS) di Batavia.

Setelah itu, Ronodiputro bekerja di perusahaan dagang milik Belanda. 

Sewaktu pendudukan Jepang, Muhammad Yusuf Ronodiputro bekerja di Keimin Bunka Sidoosho atau Pusat Kebudayaan pada bagian Seni Lukis. 

Kemudian, tahun 1943, ia bekerja sebagai wartawan radio militer Jepang di Jakarta bernama Hoso Kyoku.

Hoso Kyoku dipimpin oleh seorang tentara Jepang, Letkol Tomo Bachi dan Utoyo Ramlan. 

Baca juga: Ali Sadikin: Kebijakan, Peran, dan Pencapaiannya

Peran

Pada 6 Agustus 1945, Jepang dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat, yaitu di Hiroshima. Kemudian, pada 9 Agustus 1945, bom kedua jatuh di Nagasaki. 

Akibat kejadian itu, Jepang kemudian menyatakan menyerah tanpa syarat kepada tentara Sekutu. 

Namun, berita menyerahnya Jepang belum terdengar sampai khalayak umum Indonesia. 

Ketika Muhammad Yusuf Ronodiputro masih bekerja di Radio Hoso Kyoku, ia belum mendengar kabar tersebut. 

Bahkan, siaran luar negeri Radio Hoso Kyoku juga tiba-toba ditutup tanpa sebab. 

Sampai akhirnya, Mochtar Loebis, penyiar mancanegara di Radio Hoso Kyoku, membisiki Ronodiputro mengenai berita menyerahnya Jepang. 

Begitu mendengarnya, Ronodiputro segera berangkat ke markas perkumpulan pejuang muda Indonesia, Menteng 31. Di markas Menteng 31, rupanya sudah diadakan rapat yang dipimpin Sukarni.

Para pejuang pemuda yang ada di sana ternyata sudah mendengar kabar menyerahnya Jepang tanpa syarat kepada Sekutu melalui Adam Malik. 

Dalam rapat, Sukarni mengatakan bahwa para pemuda hendak mengambil alih radio Jepang. 

Muhammad Yusuf Ronodiputro yang bekerja di Hoso Kyoku kemudian diajak berdiskusi mengenai bagaimana cara merebut stasiun radio tersebut.

Radio Hoso Kyoku kala itu tengah dijagai ketat oleh Kempetai, polisi militer Tentara Kekaisaran Jepang. 

Baca juga: Mohammad Roem: Peran, Kiprah, dan Penangkapan

Menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Tanggal 17 Agustus 1945, Jumat, pukul 10.00, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56. 

Ronodiputro kemudian didatangi oleh seseorang bernama Syahrudin. 

Pria ini memberikan selembar surat pendek dari Adam Malik yang ternyata berisi naskah proklamasi. 

Ronodiputro lantas segera mencari cara agar dapat menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia, melihat kondisi saat itu semua ruang siaran dijaga oleh Kempetai.

Namun, Ronodiputro teringat bahwa ruang siaran mancanegara kala itu sudah tidak lagi digunakan.

Sesampainya di sana, rupanya ruangan ini sudah tidak lagi tersambung dengan pemancar.

Alhasil, Ronodiputro segera mengubah pengaturan kabel di stasiun radio, sehingga kabel pemancar dapat kembali tersambung.

Setelah semuanya siap, pukul 19.00, Ronodiputro segera membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui siaran mancanegara ke seluruh dunia. 

Kurang lebih 20 menit kemudian, ia juga membacakan naskah tersebut menggunakan bahasa Inggris, sehingga radio-radio internasional juga dapat mengerti apa yang disampaikannya. 

Akibat aksinya tersebut, Muhammad Yusuf Ronodiputro ditangkap oleh Kempetai, ia mendapat siksaan fisik. 

Setelah insiden tersebut, Ronodiputro mendirikan Radio Suara Indonesia Merdeka.

Radio tersebut menjadi wadah bagi Soekarno untuk menyampaikan pidato pertamanya sebagai Presiden Indonesia, 25 Agustus 1945. 

Baca juga: Abdul Kahar Mudzakkir: Pendidikan dan Perannya

Berdirinya RRI

Setelah Jepang menyerah, Kempetai tidak lagi dominan di Indonesia. 

Untuk itu, Ronodiputro meminta Abdulrahman Saleh supaya radio-radio daerah dapat kembali difungsikan untuk menyebarkan semangat perjuangan.

Gagasan tersebut diterima pada 10 September 1945, yang kemudian ditanggapi dengan berkumpulnya para pimpinan radio daerah untuk mendiskusikannya. 

Setelah diskusi, mereka setuju untuk meminta pemerintah Jepang menyerahkan stasiun radio mereka kepada Republik Indonesia. 

Tanggal 11 September, rapat kembali diadakan, yang mengeluarkan hasil didirikannya Radio Republik Indonesia (RRI), dikepalai oleh Muhammad Yusuf Ronodiputro. 

Baca juga: Ki Sarmidi Mangunsarkoro: Kiprah dan Perannya

Akhir Hidup

Muhammad Yusuf Ronodiputro wafat pada 27 Januari 2008, karena penyakit komplikasi stroke dan kanker paru-paru yang disebabkan kebiasannya sebagai perokok berat. 

Ia kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, 28 Januari. 

Referensi: 

  • Harnoko, Darto. (2012). Riwayat Perjuangan Pahlawan-Pahlawan Salatiga dalam Mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia. Salatiga: Pemerintah Kota Salatiga Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan, dan Pariwisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com