Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mohammad Roem: Peran, Kiprah, dan Penangkapan

Kompas.com - 04/08/2021, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mohammad Roem adalah diplomat dan salah satu pemimpin revolusi kemerdekaan Indonesia. 

Yang paling terkenal dari Mohammad Roem adalah keterlibatannya dalam Perjanjian Roem-Royen selama Revolusi Indonesia.

Mohammad Roem menjadi delegasi Indonesia dalam perundingan antara Belanda dengan Indonesia pada 17 April 1949. 

Perjanjian Roem-Royen adalah perundingan yang dibuat Indonesia dengan Belanda pada 7 Mei 1949 untuk menyelesaikan konflik di awal kemerdekaan.

Baca juga: Djatikusumo: Kiprah dan Karier Militernya

Pendidikan

Roem lahir di Parakan, Temanggung, Jawa Tengah, pada 16 Mei 1908. Ia merupakan putra dari Dulkarnaen Djojosasmito dan Siti Tarbijah. 

Pada 1915, Roem belajar di Volkschool atau Sekolah Rakyat selama dua tahun. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Hollandse Inlandsche School (HIS) sampai 1924. 

Masih di tahun yang sama, 1924, Roem mendapat beasiswa untuk belajar di STOVIA atau sekolah dokter pribumi. 

Tiga tahun berselang, ia berhasil menyelesaika ujian dan dipindahkan ke Algemene Middelbare School atau sekolah menengah atas. Ia lulus pada 1930.

Setelah mengikuti ujian masuk perguruan tinggi kedokteran, Roem ditolak.

Ia kemudian memasuki Rechtshoogeschool te Batavia (Sekolah Tinggi Hukum) di Jakarta pada 1932.

Roem berhasil meraih gelar Master Hukum pada 1939. 

Baca juga: M Jasin: Pendidikan, Kiprah, dan Perjuangannya

Peran dan Kiprah

Kemudian, pada masa kebangkitan nasional Indonesia, tahun 1924, Roem aktif di beberapa organisasi seperti Jong Islamieten Bond.

Lalu, pada 1925, ia tergabung dalam Sarekat Islam.

Lepas dari masa kebangkitan, pada masa revolusi, Roem menjadi anggota delegasi Indonesia di Perundingan Linggarjati tahun 1946. 

Selain itu, Roem juga diberi mandat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia ke-4 pada 2 Oktober 1946 hingga 3 Juli 1947 dalam Kabinet Sjahrir III. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com