Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peradaban Lembah Sungai Gangga

Kompas.com - 15/06/2021, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Kebudayaan ini pada akhirnya lebih dikenal dengan kebudayaan Hindu.

Daerah-daerah yang diduduki oleh bangsa Arya disebut Arya Varta (Negeri Bangsa Arya) atau Hindustan (tanah milik bangsa Hindu).

Sementara Bangsa Dravida mengungsi ke daerah selatan dan membentuk kebudayaan Dravida.

Baca juga: Sejarah Peradaban India Kuno

Sistem kepercayaan Lembah Sungai Gangga

Di Lembah Sungai Gangga, kebudayaan Hindu berkembang dan masyarakatnya memuja dewa-dewa.

Tiga dewa yang paling terkemuka adalah Dewa Brahma (pencipta alam), Dewa Wisnu (pemelihara alam), dan Dewa Syiwa (perusak alam).

Bagi penganut Hindu, Sungai Gangga dianggap sebagai tempat keramat dan suci, yang airnya dapat menyucikan diri serta menghapus dosa manusia.

Di dalam agama Hindu, dikenal pula sistem kasta yang pada akhirnya menyebabkan munculnya agama Buddha yang dipelopori oleh Sidharta Gautama.

Pemerintahan Lembah Sungai Gangga

Pemerintahan yang pernah berkuasa di wilayah Lembah Sungai Gangga adalah Kerajaan Gupta.

Kerajaan Gupta adalah sebuah kekaisaran India Kuno yang berdiri antara 320 M hingga 550 M.

Pendirinya adalah Chandragupta I, yang pernah menjadi bagian dari Kerajaan Maurya.

Kerajaan Gupta kemudian mencapai masa kejayaan ketika diperintah oleh Raja Samudragupta, cucu Chandragupta I.

Di bawah kekuasaan Samudragupta, Lembah Sungai Gangga dan Lembah Sungai Indus berhasil dikuasai, sedangkan ibu kota kerajaan dipindahkan ke Ayodhia.

Periode Kerajaan Gupta disebut sebagai zaman keemasan India karena banyaknya penemuan dalam bidang sains, teknologi, seni, sastra, matematika, astronomi, dan masih banyak lainnya.

Dalam perkembangannya, Kerajaan Gupta mengalami kemunduran setelah wafatnya Raja Wikramaditya atau Chandragupta II.

Setelah sempat berada dalam masa kegelapan, barulah pada abad ke-7 M muncul Kerajaan harsha dengan rajanya bernama Harshawardana.

Raja Harsha awalnya memeluk Hindu, tetapi kemudian memeluk Buddha.

Pada periode ini, tepi Sungai Gangga banyak dibangun wihara dan stupa, tempat-tempat penginapan, serta fasilitas kesehatan.

 

Referensi:

  • Aizid, Rizem. (2018). Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia. Yogyakarta: Noktah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com