Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Resepsi Stuart Hall: Pengertian dan Posisi Pemaknaan

Kompas.com - 07/03/2022, 06:00 WIB
Raisa Zakiah,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

Singkatnya, khalayak menyetujui ideologi yang ditayangkan di media, namun menimbang lebih lanjut untuk menjadi bagian yang memerankannya.

Contohnya, ketika film tentang tuntutan menikah akibat faktor usia memiliki kontradiksi dengan persepsi seseorang, ia tidak sepenuhnya menyalahkan karena adanya beberapa pertimbangan.

Posisi oposisi (oppositional position)

Dalam posisi ini, khalayak tidak memiliki keselarasan dalam memaknai tayangan yang diproyeksi media.

Baca juga: Gunung Es Komunikasi: Aspek Terlihat dan Contohnya

Khalayak memiliki pemikiran dan persepsi yang bertentangan, serta menolak sepenuhnya sebuah pesan dan pemaknaan yang ada pada konten media.

Contohnya, ketika sebuah nilai atau pesan yang ditayangkan bertentangan dengan idealisme seseorang, dan dia juga secara tegas menolak nilai tersebut.

Misalkan dalam sebuah film tertuang dialog bahwa perempuan harus menikah di usia tertentu agar tidak menjadi perawan tua.

Orang yang berposisi oposisi akan menentang secara tegas pesan dalam dialog tersebut. Karena tidak sesuai dengan idealismenya yang menganggap usia bukanlah faktor penentu keberhasilan pernikahan

Konklusi

Teori Analisis Resepsi secara implisit menjelaskan bahwa simbol, tanda, teks, dan gambar pada konten media, tidak hanya diterima secara pasif, melainkan khalayak memiliki posisi otoritas dalam memaknai tayangan berdasarkan pengalaman hidup dan konteks sosial.

Analisis resepsi dimanfaatkan sebagai pendukung dalam kajian khalayak dan ditujukan untuk memposisikan khalayak di tempat yang tidak pasif. Selain itu, teori ini juga dimanfaatkan sebagai subyek studi pengembangan ilmu pengetahuan historiografi.

Baca juga: Teori Agenda Setting dalam Komunikasi Massa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com