Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menganalisis Karya Seni Rupa

Kompas.com - 03/04/2024, 04:00 WIB
Eliza Naviana Damayanti,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Analisis dalam konteks apresiasi dimaknai sebagai pengkajian yang cermat terhadap karya seni rupa untuk mengetahui keberadaan karya yang sebenarnya.

Telaah secara mendalam dilakukan dengan cara menguraikan masalah pokok dengan bagian karya seni termasuk hubungan antarbagian dengan keseluruhan sehingga memperoleh kesimpulan yang tepat ketika mengkaji karya seni rupa.

Bagian karya seni rupa

Berikut bagian-bagian dari karya seni dan penjelasannya untuk pedoman menganalisis sebuah karya seni rupa:

Konsep 

Konsep berkaitan dengan aktivitas pengamatan karya seni untuk menemukan sumber inspirasi, interes seni, interes bentuk, penerapan prinsip estetik, dan pengkajian aspek visual, seperti struktur rupa, komposisi, dan gaya pribadi

Prosedur

Aspek teknis berhubungan dengan proses kreasi, langkah-langkah kerja kreatif yang ditempuh seorang perupa untuk menghasilkan suatu karya, baik untuk seni rupa murni, desain, maupun kriya. 

Seperti dalam pembuatan desain logo, tahapan kerja dari penemuan gagasan, alternatif sketsa, gambar, simbol, teks, komposisi, warna, teknis, proses kreasi, sampai tercipta sebuah logo.

Baca juga: Apa itu Pameran Permanen?

Fungsi

Fungsi seni pada hakikatnya adalah manfaat seni pada konteks tertentu, misalnya fungsi seni bagi perupa murni adalah media ekspresi, bagi apresiator sebagai sarana untuk mendapatkan pengalaman estetis dan nilai seni.

Bagi perupa terapan sebagai penciptaan benda guna yang estetis, serta dalam masyarakat seni terapan berfungsi memenuhi kebutuhan benda fungsionaal yang indah.

Tokoh 

Pengenalan tokoh-tokoh perupa murni dalam lingkup lokal, nasional, dan internasional penting dalam meningkatkan kemampuan berapresiasi seni. 

Tujuannya untuk mengembangkan rasa empati sehingga kepekaan dan pengetahuannya dapat memicu rasa kagum akan prestasi dan jasa-jasa seniman berdasarkan bukti-bukti kualitas karya seni dan pengakuan yang diberikan tokoh tertentu.

Nilai estetis

Nilai estetis dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Nilai objektif (intrinsik)
    Nilai objektif khusus mengkaji gejala visual karya seni, yang mendasarkan kriteria ekselensi seni pada kualitas integrative tatanan formal karya seni
  2. Nilai subjektif (ekstrinsik)
    Nilai subjektif kita peroleh dari pengalaman mengamati karya seni. Misalnya, tentang pesan dan nilai keindahan berdasarkan reaksi dan respon pribadi kita sebagai pengamat

Baca juga: Pengelompokkan Seni Rupa dalam Pameran

Referensi:

  • Drs. Dwi Budi Harto, M. (2020). Instrumen Untuk Analisis Bahasa Rupa: Sebagai Dasar Penciptaan dan Untuk Mengetahui Bahasa Rupa yang Digunakan pada Karya Seni Rupa. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.
  • Pangern Paitus Yunus, M. M. (2022). Semiotika dalam Metode Analisis Karya Seni Rupa. Sasak: Desain Visual dan Komunikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com