KOMPAS.com - Istilah postmodern diartikan untuk menunjukkan reaksi yang muncul dari dalam modernisme.
Sebuah gerakan yang menolak modernisme dalam birokrasi museum dan akademi. Menjelaskan siklus sejarah baru yang dimulai sejak berakhirnya dominasi barat, surutnya individualisme, kapitalisme, dan kristianitas, serta kebangkitan budaya non barat, hilangnya batas antara seni dan kehidupan sehari-hari.
Dalam perkembangan selanjutnya, seni khususnya seni rupa telah terjadi pemilahan antara seni murni (pure art) dan seni pakai (applied art/useful art). Dalam konteks ini, postmodern dengan konsep pluralismenya telah menghapus pemilahan atau hierarki antara seni dan desain.
Prinsip modernisme telah diubah menjadi form follow fun. Kedudukan fungsi yang selama ini diagung-agungkan oleh kalangan modernisme mengalami pergeseran pada era postmodern.
Yuk, mengenal lebih dekat dengan seni rupa postmodern!
Adapun ciri-ciri dari seni rupa postmodern, yaitu:
Baca juga: Pengertian dan Tokoh Seni Rupa Orphisme, Bauhaus, Kinetic, dan Optic Art
Perbedaan karya seni rupa postmodern dan modern adalah:
Wacana estetik postsmodern mencerminkan bahwa tanda dan makna pada estetika postmodern bersifat tidak stabil, mendua, dan plural (polisemi).
Dalam wacana ini, lebih ditekankan pada permainan tanda, keterpesonaan pada permukaan, dan diferensi daripada makna-makna ideologis yang bersifat stabil dan abadi. Bahasa estetik postmodern bersifat hiperriil dan ironik yang meliputi:
Pastiche adalah karya sastra, seni, atau arsitektur yang disusun dari elemen-elemen yang dipinjam dari berbagai pengarang, seniman, atau arsitek dari masa lalu.
Parodi adalah sebuah komposisi dalam karya sastra, seni, atau arsitektur yang di dalamnya. Kecenderungan pemikiran dan ungkapan khas dalam diri seorang pengarang, seniman, arsitek, atau gaya tertentu diimitasi (imitasi yang ditandai oleh kecenderungan ironik) sedemikian rupa untuk membuatnya humoristik atau absurd.
Baca juga: Pengertian dan Tokoh Seni Rupa Neoklasikisme, Romantisme, dan Naturalisme
Kitsch dalam bahasa estetik postmodern sering ditafsirkan sebagai sampah artistik atau sering pula didefinisikan sebagai selera rendah karena lemahnya ukuran atau kriteria estetis.
Camp adalah satu bentuk dan dysme (tanpa identitas seks) dan karenanya menyanjung tinggi kevulgaran. Camp sering menekankan dekorasi, tekstur, permukaan sensual, dan gaya dengan mengorbankan isi.
Skizofrenia didefinisikan sebagai putusnya rantai pertandaan, yaitu rangkaian sintagmatis penanda yang bertautan dan membentuk satu ungkapan atau makna.
Referensi: