KOMPAS.com - Teori dialektika relasional menyatakan bahwa hidup berhubungan dengan orang lain dapat dicirikan oleh berbagai ketegangan yang terus berlanjut antara beberapa impuls yang kontradiktif.
Artinya individu tidak selalu bisa menyelesaikan berbagai elemen kontradiktif dalam kepercayaan mereka. Dalam teori ini, manusia digambarkan memiliki kepercayaan yang tidak konsisten mengenai sebuah hubungan.
Leslie Baxter dan Barbara Montgomery selaku penggagas teori dialektika relasional, menyebutkan bahwa teori ini didasarkan pada empat asumsi, yakni:
Dikutip dari jurnal Komunikasi Pengembangan Masyarakat Islam: Analisis Teori Dialektika Relasional (2019) karya Muniruddin, hubungan tidak bersifat linear artinya hubungan tidak terdiri dari bagian-bagian yang sifatnya linear. Sebaliknya, hubungan terdiri atas fluktuasi yang terjadi di antara berbagai keinginan yang kontradiktif.
Baxter dan Montgomery menjelaskan bahwa frasa “pengembangan hubungan” memunculkan konotasi hubungan yang bergerak linear atau mengalami kemajuan ke arah depan.
Baca juga: Teori Retorika Aristoteles: Pengertian dan Asumsi Retorika
Kemajuan ini mengandung pemikiran ‘either/or’. Dalam konteks hubungan, kemajuan digambarkan dengan sejumlah elemen tertentu, seperti keintiman, pembukaan diri, kepastian, dan sebagainya.
Dalam perspektif dialektik, kompleksitas dipandang sebagai alternatif dari kemajuan sebuah hubungan. Pemikiran dialektika terhadap kompleksitas memperkenalkan konsep baik/maupun (both/and).
Menurut Richard West dan Lynn H. Turner dalam buku Introducing Communication Theory: Analysis and Application (2008), asumsi teori dialektika relasional ini mengajukan pemikiran tentang konsep perubahan atau proses, walaupun tidak selalu membingkai proses tersebut sebagai kemajuan yang linear.
Baxter dan Montgomery mengamati bahwa proses atau perubahan hubungan merujuk pada pergerakan kuantitatif dan kualitatif, yang sejalan dengan waktu serta berbagai kontraksi yang terjadi dalam hubungan yang dikelola.
Kontradiksi atau ketegangan yang terjadi di antara dua hal yang berlawanan tidak pernah hilang atau berhenti menciptakan ketegangan.
Baca juga: Teori Interaksi Simbolik: Konsep Penting dan Asumsinya
Tarikan dan dorongan yang direpresentasikan oleh dialektika mengonstruksi hidup berhubungan, dan salah satu peran komunikasi yang paling utama ialah mengelola berbagai ketegangan tersebut.
Asumsi teori dialektika rasional yang terakhir ini berkaitan dengan komunikasi. Karena komunikasi sangat penting dalam mengelola serta menegosiasikan kontradiksi-kontradiksi dalam sebuah hubungan.
Baxter dan Montgomery menyatakan bahwa dari perspektif dialektika relasi, para aktor sosial memberi kehidupan lewat praktik-praktik komunikasi mereka, kepada berbagai kontradiksi yang mengelola hubungannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.