Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Agenda Setting dalam Komunikasi Massa

Kompas.com - 14/12/2021, 10:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Teori agenda setting membicarakan tentang peran besar media massa dalam menentukan agenda individu atau kelompok, khususnya mereka yang terkena informasi dari siaran media massa.

Dalam komunikasi massa, teori agenda setting cukup sering digunakan untuk membahas bagaimana efek media massa terhadap publik atau khalayak luas.

Apa itu teori agenda setting?

Pengertian teori agenda setting

Sebagaimana mengutip dari jurnal Teori Agenda Setting dalam Ilmu Komunikasi (2018) karya Elfi Yanti Ritonga, Bernard C. Cohen mendefinisikan teori agenda setting sebagai berikut:

Teori agenda setting adalah teori yang menyatakan bahwa media massa merupakan pusat penentuan kebenaran, yang mampu mentransfer dua elemen, yakni kesadaran serta informasi ke dalam agenda publik. Caranya dengan mengarahkan kesadaran dan perhatian publik pada isu yang dianggap penting oleh media massa.”

Baca juga: Apa itu Teori Komunikasi Dua Tahap?

Sementara itu, menurut Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, teori agenda setting adalah teori yang menyatakan bahwa media membentuk gambaran atau isu penting dalam pikiran, karena media harus selektif dalam melaporkan berita.

Selanjutnya, Littlejohn dan Karen A. Foss mengungkapkan bahwa saluran berita sebagai penjaga gerbang (gatekeeping) informasi dapat membuat pilihan tentang apa dan bagaimana yang harus dilaporkan.

Intinya, apa yang diketahui masyarakat pada waktu tertentu, merupakan hasil dari penjagaan gerbang (gatekeeping) oleh media.

Awal mula munculnya teori agenda setting

Menurut Khoirul Muslimin dalam Buku Ajar Komunikasi Politik (2020), teori agenda setting diperkenalkan oleh Maxwell McCombs dan Donald L. Shaw, pada 1968, dalam penelitian tentang kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat.

Penelitian tersebut berhasil menemukan hubungan antara penekanan berita dengan bagaimana berita tersebut dinilai tingkatannya oleh pemilih. Hasil penelitian ini kemudian menjadi hipotesis teori agenda setting, dan menjadi awal mula kelahiran teori ini.

Asumsi teori agenda setting

Asumsi teori agenda setting adalah jika media memberi tekanan pada sebuah peristiwa, media tersebut akan memengaruhi khalayak agar menganggap peristiwa itu sebagai hal yang penting.

Baca juga: Pengertian Teori Komunikasi dan Fungsinya

Sederhananya, apa yang dianggap penting oleh media, akan dianggap penting juga oleh masyarakat.

Wasis Sarjono dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Penyuluhan Pembangunan (2017), menuliskan bahwa dalam teori agenda setting, media diasumsikan punya efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi tersebut berkaitan dengan proses belajar, dan bukan perubahan sikap serta pendapat.

Ada dua asumsi mendasar dari teori agenda setting, yakni:

  1. Pers dan media massa tidak mencerminkan kenyataan, melainkan mereka menyaring dan membentuk sebuah isu.
  2. Media massa menyediakan sejumlah isu, dan memberi penekanan lebih pada beberapa isu, yang selanjutnya memberi kesempatan kepada publik untuk menentukan isu mana yang dirasa lebih penting dibanding isu lainnya.

Tiap media punya potensi masing-masing untuk membentuk serta membangun potensi agenda setting-nya.

Pada intinya, kunci utama teori agenda setting adalah penentuan porsi suatu isu atau peristiwa dalam proses gatekeeping. Pembentukan persepsi publik diusahakan oleh pihak media dengan memberi porsi pada tiap masalah.

Misalnya menonjolkan suatu isu. Penonjolan ini memperlihatkan perbedaan atensi, yang kemudian memberi pengaruh pada kognisi (pengetahuan dan citra) sebuah peristiwa atau isu di mata khalayak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com