Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukuran Tubuh Paus Jadi Lebih Kecil karena Perubahan Iklim

Kompas.com - 03/03/2024, 12:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dampak perubahan iklim begitu besar terhadap kehidupan di Bumi.

Kini sebuah studi kembali mengungkapkan, perubahan iklim menyebabkan tubuh paus sikat Atlantik utara yang terancam punah menjadi lebih kecil dari sebelumnya.

Tidak cukup disitu.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, Hama Belalang Jadi Lebih Sering Rusak Tanaman

Mengutip Live Science, Rabu (28/2/2024) mereka juga harus menerima konsekunesi lain dari ukuran tubuhnya yang menyusut.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Royal Society Open Science ini menyebutkan ukuran tubuh yang semakin kecil tersebut dapat memengaruhi kemampuan berkembang biak paus sikat Atlantik utara.

Temuan ini dapat setelah peneliti menganalisis beberapap dekade data dan menemukan bahwa betina yang berukuran lebih kecil memiliki lebih sedikit bayi.

"Kami memberikan bukti kuat bahwa tren penurunan probalitas melahirkan paus sikat dikaitkan dengan penurunan ukuran tubuh individu dalam populasi tersebut," kata Enrico Pirotta, ahli ekologi dari University of St Andrews.

"Ini menambah bukti sebelumnya yang menunjukkan bahwa kesehatan mereka juga menurun," katanya lagi.

Tinjauan data paus

Dalam studi ini peneliti meninjau data dari konsorsium paus sikat Atlantik Utara yang dikumpulkan antara tahun 1970 hingga 2020, termasuk pengukuran yang dilakukan menggunakan foto udara.

Peneliti juga menggunakan model statistik untuk memahami hubungan antara panjang tubuh betina yang matang secara seksual, kesehatan, kelangsungan hidup dan kemampuan untuk bereproduksi.

Mereka menemukan bahwa panjang betina itu menyusut.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, Ratusan Tanaman dan Lumut Terancam Punah

Padahal panjang tubuh bisa jadi indikasi kemungkinan mereka memiliki anak.

Rata-rata betina dengan panjang 14 meter memiliki kemungkinan 56 persen untuk melahirkan.

Sementara betina dengan panjang 11 meter hanya memiliki peluang 14 persen.

Lebih lanjut, paus menggunakan cadangan yang tersimpan dari zat organik yang disebut lipid untuk memberi mereka energi yang cukup untuk bereproduksi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com