Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ukuran Tubuh Paus Jadi Lebih Kecil karena Perubahan Iklim

KOMPAS.com - Dampak perubahan iklim begitu besar terhadap kehidupan di Bumi.

Kini sebuah studi kembali mengungkapkan, perubahan iklim menyebabkan tubuh paus sikat Atlantik utara yang terancam punah menjadi lebih kecil dari sebelumnya.

Tidak cukup disitu.

Mengutip Live Science, Rabu (28/2/2024) mereka juga harus menerima konsekunesi lain dari ukuran tubuhnya yang menyusut.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Royal Society Open Science ini menyebutkan ukuran tubuh yang semakin kecil tersebut dapat memengaruhi kemampuan berkembang biak paus sikat Atlantik utara.

Temuan ini dapat setelah peneliti menganalisis beberapap dekade data dan menemukan bahwa betina yang berukuran lebih kecil memiliki lebih sedikit bayi.

"Kami memberikan bukti kuat bahwa tren penurunan probalitas melahirkan paus sikat dikaitkan dengan penurunan ukuran tubuh individu dalam populasi tersebut," kata Enrico Pirotta, ahli ekologi dari University of St Andrews.

"Ini menambah bukti sebelumnya yang menunjukkan bahwa kesehatan mereka juga menurun," katanya lagi.

Tinjauan data paus

Dalam studi ini peneliti meninjau data dari konsorsium paus sikat Atlantik Utara yang dikumpulkan antara tahun 1970 hingga 2020, termasuk pengukuran yang dilakukan menggunakan foto udara.

Peneliti juga menggunakan model statistik untuk memahami hubungan antara panjang tubuh betina yang matang secara seksual, kesehatan, kelangsungan hidup dan kemampuan untuk bereproduksi.

Mereka menemukan bahwa panjang betina itu menyusut.

Padahal panjang tubuh bisa jadi indikasi kemungkinan mereka memiliki anak.

Rata-rata betina dengan panjang 14 meter memiliki kemungkinan 56 persen untuk melahirkan.

Sementara betina dengan panjang 11 meter hanya memiliki peluang 14 persen.

Lebih lanjut, paus menggunakan cadangan yang tersimpan dari zat organik yang disebut lipid untuk memberi mereka energi yang cukup untuk bereproduksi.

"Dengan ukuran yang lebih kecil artinya betina hanya mengumpulkan lebih sedikit energi, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kemampuannya untuk berkembang biak," jelas Pirotta.

Spesies terancam punah

Paus sikat Atlantik Utara (Eubalaena glacialis) merupakan spesies paus yang paling terancam punah.

Sebagai gambaran hanya ada sekitar 356 paus sikat yang diyakini tersisa hidup di alam liar.

Paus sikat Atlantik utara diketahui ukuran tubuhnya makin kecil sejak 1981.

Hal tersebut sebagai akibat dari stresor seperti perubahan iklim.

Sementara mekanisme di balik ukurannya yang mengecil tidak jelas, itu dianggap terkait dengan berkurangnya ketersediaan nutrisi.

Pengurangan ukuran sebagai respon terhadap perubahan iklim memang telah didokumentasikan pada spesies terestrial dan laut.

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) untuk menghentikan penurunan spesies, 50 atau lebih paus perlu dilahirkan setiap tahun.

"Setiap paus sikat Atlantik Utara yang hidup hari ini sangat penting untuk menghindari kepunahan," tambah Julia Singer, ilmuwan kelautan di kelompok konservasi laut Oceana yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Penelitian baru ini memang berfokus pada spesies yang sangat terancam punah seperti paus sikat Atlantik utara.

Karena kerentanannya terhadap ancaman manusia berarti perlindungan yang efektif diperlukan segera.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/03/03/120000023/ukuran-tubuh-paus-jadi-lebih-kecil-karena-perubahan-iklim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke