Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurita Ternyata Mampu Mengatur Ulang Otak untuk Beradaptasi

Kompas.com - 09/06/2023, 12:36 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Gurita telah sejak lama diketahui sebagai salah satu makhluk laut yang sangat cerdas. Kini, satu lagi fakta menarik yang mencengangkan kembali ditemukan oleh para peneliti.

Gurita ternyata mampu mengedit RNA mereka untuk dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan suhu laut yang sering berubah-ubah, dari suhu air yang hangat di musim panas hingga suhu lautan yang dingin.

Seperti dikutip dari Live Science, Jumat (9/6/2023) kemampuan unik gurita ditemukan saat para peneliti mempelajari otak mereka.

Cara gurita mengatur ulang otak

Gurita adalah hewan laut yang termasuk dalam kelompok cephalopoda yang tergolong hewan berdarah dingin atau ektotermik. Hewan berdarah dingin ini umumnya tidak dapat mengatur suhu tubuhnya secara internal.

Oleh karenanya, hewan-hewan seperti ini akan cenderung rentan terhadap suhu eksternal di dalam air.

Tentunya ini akan dapat mengancam fungsi otak gurita, makhluk yang dianggap sangat cerdas ini, jika air menjadi terlalu dingin atau terlalu panas.

Baca juga: Mengenal Gurita Cincin Biru, Hewan Paling Beracun di Bumi

Mencegah otak mengalami kondisi ekstrem itu, maka gurita dua titik California atau Octopus bimaculoides akan mengedit atau mengatur ulang RNA pada otak mereka. RNA adalah molekul pembawa pesan antara DNA dan protein.

Menurut studi yang diterbitkan pada Kamis (8/6/2023) di jurnal Cell ini, pengaturan ulang RNA pada otak gurita ini nantinya akan menghasilkan protein saraf yang berbeda sebagai respons terhadap berbagai suhu.

Studi ini dipimpin oleh peneliti di Marine Biological Laboratory di Woods Hole, Massachusetts.

Adapun penelitian ini berfokus pada messenger RNA, yang bertindak sebagai pembawa pesan untuk instruksi yang dikodekan dalam DNA dan membawa informasi genetik yang ditranskripsikan ke pabrik pembuat protein, atau ribosom, di dalam sel.

Untuk mempelajari lebih dalam tentang otak dan kemampuan unik gurita ini, para peneliti mengumpulkan 12 gurita dua titik California yang ditangkap secara liar dan membaginya menjadi dua kelompok berdasarkan kondisi tempat pengujian yang berbeda.

Satu tangki berisi air dengan suhu 22 derajat Celsius dan satu tangki lainnya berisi air dingin dengan suhu 13 derajat Celsius.

Para peneliti pun mengamatinya selama seminggu dan membandingkan transkrip RNA setiap gurita yang ada di dalam tangki air hangat dengan tangki air dingin.

Baca juga: Seperti Apa Cara Kerja Otak Gurita, Hewan Tercerdas di Bumi Ini?

Awalnya, mereka menduga akan menemukan perubahan RNA hanya di beberapa tempat. Akan tetapi, sebaliknya mereka justru menemukan perubahan di lebih dari 20.000 dari 60.000 situs pada otak.

Menariknya, para peneliti menemukan bahwa pengaturan ulang RNA ini pun mulai terjadi dalam hitungan jam setelah gurita terpapar suhu.

"Keindahan dari pengeditan RNA adalah, di satu sisi, Anda mengubah informasi genetik dan itu cukup cair, dan di sisi lain, Anda akan menjaga DNA tetap utuh," rekan penulis studi Eli Eisenberg, peneliti genetika di Tel Aviv University di Israel.

Menurutnya, keunikan otak gurita sangatlah menarik. Sebab, hewan ini dapat mengedit ulang RNA sesuai dengan kebutuhan lingkungan.

Baca juga: Mengapa Gurita Memakan Lengannya Sendiri?

Para peneliti juga mengamati pengaruh perubahan RNA pada otak gurita terhadap struktur protein, bersama tim lainnya dari Univeristy of Michigan dan Texas Tech University.

Hasilnya, mereka menemukan bukti bahwa perubahan suhu pada RNA otak gurita ini diterjemahkan ke dalam perubahan struktural pada kinesin dan sinaptotagmin.

Artinya, perubahan ini juga akan memengaruhi fungsi protein, kemungkinan dengan cara yang dapat membuat gurita beradaptasi lebih baik di dalam air dengan suhu dingin atau hangat.

Selain itu, dalam studi ini para peneliti juga menemukan bukti bahwa gurita dua titik Verrill (Octopus bimaculatus), kerabat dekat, juga memiliki RNA yang peka terhadap suhu.

Ini menunjukkan bahwa fenomena pengaturan ulang RNA pada otak ini mungkin tersebar luas di antara gurita dan cumi-cumi.

Baca juga: Gurita Paling Langka Ini Menampakkan Diri di Great Barrier Reef

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com