Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2023, 19:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Populasi kucing liar di beberapa negara terkadang menjadi permasalah tersendiri. Selain bisa menjadi penyebab penularan penyakit, kesejahteraan hewan pun menjadi tidak terjamin.

Salah satu cara untuk mengontrol populasi kian berkembang adalah dengan melakukan sterilisasi atau juga disebut dengan pengebirian.

Kini dalam sebuah studi kecil, peneliti berhasil mengembangkan cara baru untuk mensteril kucing.

Cara itu dengan memberikan suntikan tunggal terapi gen yang dapat menghentikan reproduksi kucing betina secara permanen.

Dilansir dari Science Alert, Kamis (8/6/2023) metode sterilisasi baru yang potensial ini dapat membantu mengendalikan populasi kucing liar dengan lebih aman dan efisien daripada operasi pengangkatan indung telur atau rahim kucing yang membutuhkan penjebakan, pengebirian, dan pelepasan.

Metode sterilisasi baru untuk kucing

Dalam studi ini, peneliti melibatkan hormon Anti-Müllerian (AMH), yang terhubung ke reseptor di ovarium dan membantu mengatur ovulasi.

Baca juga: Seperti Apa Rubah Kucing yang Disebut Spesies Baru dari Perancis?

Cara streril kucing betina melalui injeksi intramuskular, itu menyebabkan sel menghasilkan tingkat AMH yang ekstrem.

Teknik ini sebelumnya terbukti menekan perkembangan folikel di ovarium tikus dan menginduksi kontrasepsi permanen.

Studi menggunakan sembilan kucing betina, enam di antaranya menerima pengobatan terapi gen. Sedangkan untuk perbandingan, tiga kucing tidak menerima pengobatan terapi gen.

Kesembilan kucing tersebut terlibat dalam dua percobaan kawin selama 4 bulan dan dipantau untuk interaksi pembiakan dan USG mingguan untuk menilai apakah mereka hamil atau tidak.

Hasil sterilisasi kucing menggunakan injeksi

Hasilnya, tidak satu pun dari enam kucing menjadi hamil. Peneliti pun berkesimpulan suntikan sterilisasi itu aman dan efektif untuk menekan ovulasi secara permanen pada keenam kucing.

Baca juga: Seperti Apa Gigi Mastodon yang Ditemukan di Pantai California?

 

Lebih baik lagi, dua tahun setelah kucing menerima suntikan, tidak ada yang menunjukkan reaksi yang merugikan.

Studi lebih lanjut diperlukan untuk melihat berapa lama efek ini bisa bertahan.

"Studi menunjukkan kontrasepsi vektor ini mencegah ovulasi, menghasilkan infertilitas total, dan mungkin merupakan strategi yang aman dan tahan lama untuk mengontrol reproduksi pada kucing domestik," tulis para peneliti.

Selain bekerja pada ovarium, lonjakan AMH juga dapat berdampak pada bagian otak kucing, kemungkinan juga menghambat perilaku seksual atau reproduksi melalui hormon.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah Gajah Afrika Bisa Kawin dengan Gajah Asia?

Apakah Gajah Afrika Bisa Kawin dengan Gajah Asia?

Oh Begitu
Ilmuwan Temukan Bahan Bakar 'Aman Api'

Ilmuwan Temukan Bahan Bakar 'Aman Api'

Fenomena
Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

Apakah Ikan Juga Minum Saat Merasa Haus?

Oh Begitu
Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Fenomena
Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Fenomena
Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Kita
Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Oh Begitu
Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Fenomena
Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com