KOMPAS.com- Seperti manusia yang bisa merasakan sakit, baik secara fisik maupun emosi. Gurita juga demikian, seperti mamalia bisa merasakan sakit, tak hanya fisik tapi juga emosional.
Bagi hewan invertebrata seperti gurita, nyeri dianggap sebagai konsep yang jauh lebih sederhana, sebagai cara untuk mencoba memperbaiki sesuatu yang merusak tubuhnya melalui refleks.
Dalam sebuah studi baru, seperti dilansir dari IFL Science, Minggu (7/3/2021), para peneliti mengamati bagaimana gurita mengekspresikan rasa nyeri atau sakit.
Gurita adalah hewan invertebrata paling kharismatik dan cerdas di Bumi. Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal iScience membahas pengalaman nyeri gurita dalam tiga bagian.
Baca juga: Laut Makin Asam, Gurita Kembangkan Adaptasi Baru untuk Bertahan Hidup
Pengamatan pertama melibatkan gurita yang menerima perlakuan berbeda di tiga ruang tangki, setelah itu mereka mengamati ruang mana yang disukai gurita.
Gurita yang diberi suntikan asam asetat yang menyakitkan, atau AA, akan menghindari ruangan tempat mereka diberi suntikan tersebut.
Bahkan, jika ruangan itu sebelumnya merupakan tempat nongkrong yang disukai.
Kontrol dengan menggunakan suntikan garam tanpa rasa sakit, yang tampaknya tidak memengaruhi preferensi ruang yang ditempati gurita.
Seperti reaksi sakit pada mamalia, gurita yang mengalami rasa sakit berkelanjutan dapat mengubah ruang yang paling tidak disukainya menjadi ruangan favorit jika diberi pereda nyeri dalam bentuk suntikan lidokain saat berada di dalam.
Baca juga: Akhirnya, Ilmuwan Tahu Bagaimana Gurita Merasakan Benda dari Lengannya