Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Gejala Long Covid yang Kini Disederhanakan Jadi 12?

Kompas.com - 31/05/2023, 14:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak Covid-19 pertama kali menjadi krisis kesehatan global, laporan tentang efek kronis dan jangka panjang setelah infeksi semakin meningkat. Efek jangka panjang ini sering disebut long Covid.

Berbagai gejala long Covid yang terkait dengan kondisi tersebut pun bermunculan, beberapa di antaranya brain fog atau kabut otak, kelelahan, kehilangan indera penciuman.

Akan tetapi, kondisi itu hanya segelintir dari lebih dari 200 gejala yang dilaporkan terkait dengan long Covid. Tingkat keparahannya bervariasi, dari yang relatif ringan hingga serius.

Satu-satunya kriteria untuk mengidentifikasi seseorang terkena kondisi long Covid adalah apabila beberapa gejala di atas berlangsung, kambuh, atau baru muncul 30 hari setelah infeksi.

Baca juga: Apa Saja Gejala Infeksi Omicron Subvarian XBB 1.5 Kraken?

Para ahli pun sebenarnya masih bertanya-tanya apakah penyebab long Covid, atau gejala-gejala itu hanya merupakan serangkaian kondisi pasca-Covid-19 semata.

Jika sistem diagnosis akan diberlakukan maka peneliti membutuhkan pemahaman yang lebih jelas tentang apa sebenarnya long Covid itu.

Untuk mengetahuinya, kolaborasi para peneliti dari Amerika Serikat mengambil data pasien dari kelompok yang terdiri dari hampir 10.000 orang.

Kelompok tersebut, seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (30/5/2023) 8.646 orang di antaranya sebelumnya pernah terinfeksi Covid-19 sedangkan 1.118 orang lainnya tidak.

Dari data tersebut, selanjutnya ahli mensurvei tiap orang dan membuat daftar berbobot dari gejala long Covid yang dilaporkan lalu menilai masing-masing seberapa dekat hubungannya dengan Covid-19.

Baca juga: Apa Saja Gejala Sindrom Stiff Person yang Dialami Celine Dion?

Ilustrasi anosmia, kehilangan penciuman, salah satu gejala Covid-19. Pasien long Covid juga dilaporkan mengalami hilangnya penciuman dalam waktu lama.SHUTTERSTOCK/NENAD CAVOSKI Ilustrasi anosmia, kehilangan penciuman, salah satu gejala Covid-19. Pasien long Covid juga dilaporkan mengalami hilangnya penciuman dalam waktu lama.

Hasilnya, peneliti menyoroti 12 gejala paling produktif yang terkait dengan long Covid. Setelah sebelumnya terdapat 200 gejala yang dilaporkan terkait dengan long Covid.

Di urutan pertama gejala yang paling sering terjadi adalah hilangnya indra penciuman atau pengecapan. Ini merupakan gejala khas Covid-19 yang memengaruhi sel saraf.

Selanjutnya, malaise pasca-aktivitas atau merasa lelah setelah latihan fisik atau mental masuk di urutan kedua. Sementara batuk kronis merupakan gejala terbanyak ketiga yang dialami.

Untuk lebih jelasnya berikut daftar gejala long Covid yang telah disederhanakan berdasarkan penelitian terbaru yang dipublikasikan di JAMA.

  1. Bau/rasa
  2. Malaise pasca-aktivitas
  3. Batuk kronis
  4. Brain fog/kabut otak
  5. Haus
  6. Palpitasi (jantung berdebar)
  7. Nyeri dada
  8. Kelelahan
  9. Hasrat atau kapasitas seksual
  10. Pusing
  11. Pencernaan
  12. Gerakan abnormal.

Baca juga: Apa Saja Gejala jika Terpapar Etilen Oksida?

Gejala-gejala long Covid tersebut rata-rata memiliki skor 1-8, dengan skor terbanyak yakni gejala kehilangan bau atau rasa serta malaise pasca-aktivitas yang memiliki skor masing-masing 8 dan 7.

Sedangkan untuk rambut rontok, kendati dilaporkan sebagai salah satu gejala longCovid, namun skornya dalam studi ini tertera 0.

Kendati demikian, peneliti menyebut bahwa studi tersebut masih memiliki beberapa keterbatasan.

Namun, hasil penelitian ini dinilai sejalan dengan gejala umum sebelumnya, yang dilaporkan oleh para peneliti long Covid.

Baca juga: Apa Saja Gejala Infeksi Adenovirus yang Harus Diwaspadai?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com