Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Astronot Laki-laki Lebih Banyak daripada Perempuan?

Kompas.com - 28/05/2023, 18:04 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Lebih banyak astronot laki-laki daripada perempuan

Menurut R. Julian Prseton, seorang pegawai pemerintah khusus di divisi Perlindungan Radiasi Badan Perlindungan Lingkungan A.S., ambang radiasi NASA yang lebih rendah untuk astronot wanita didasarkan pada temuan ini.

Menurut Preston, perempuan lebih sensitif terhadap radiasi pengion daripada laki-laki.

Hal itu berimbas ketika perempuan dan laki-laki terpapar radiasi tingkat tinggi untuk periode yang sama, perempuan memiliki lebih dari dua kali risiko untuk mengembangkan kanker paru-paru.

Batas karir ini membuat mantan kepala korps astronot NASA Peggy Whitson pada tahun 2018 secara terbuka menyuarakan kekesalannya terhadap batas radiasi untuk astronot perempuan yang membuatnya pensiun pada usia 57 tahun.

Baca juga: Apakah Astronot di ISS Mengalami Siang dan Malam Seperti di Bumi?

Namun ambang batas radiasi ini diperkirakan akan berubah dalam waktu dekat. Pada tahun 2021, NASA berencana untuk mengubah batas radiasi karir menjadi 600 mSV untuk semua astronot dari segala usia.

Dosis 600 mSv ini diterjemahkan menjadi paparan yang diterima astronot selama empat ekspedisi enam bulan di ISS.

Sebagai perbandingan, rata-rata dosis radiasi tahunan yang diterima seseorang di Bumi adalah sekitar 3,6 mSv. Jumlah ini tentu sangat kecil dibanding radiasi per tahun astronot di ISS.

Dengan demikian, astronot perempuan yang melakukan misi ke luar angkasa tetap bisa memiliki karir yang panjang.

Baca juga: Seperti Apa Rasanya Jadi Astronot NASA? Ini Beberapa Faktanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com