Oleh: Catherine Draper
BERAPA banyak waktu yang dihabiskan anak Anda untuk melihat layar kaca hari ini?
Jawabannya kemungkinan besar tergantung pada usia mereka, kelas berapa mereka di sekolah, dan aturan apa yang Anda terapkan di rumah tentang waktu penggunaan layar kaca.
Baca juga: Gawai Bukan Baby Sitter untuk Menenangkan Anak
Namun kenyataannya, bagi anak-anak dan remaja yang tumbuh sebagai “penduduk melek digital”, hampir tidak mungkin bagi mereka untuk membayangkan hidup tanpa layar dalam bentuk apa pun.
Perangkat seperti ponsel, laptop, dan tablet telah ada di mana-mana sebagai alat hiburan dan pendidikan di sebagian besar belahan dunia. Hal ini membuat para orang tua, wali, guru, dan peneliti bertanya-tanya apakah layar itu baik atau buruk bagi anak-anak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar anak-anak usia sekolah (5-17 tahun) membatasi waktu bermain gawai untuk rekreasi.
Rekomendasi pemakaian gawai untuk anak usia dua hingga empat tahun adalah tidak lebih dari satu jam waktu layar per hari (lebih sedikit lebih baik); mereka juga menyarankan bahwa anak-anak yang lebih muda dari dua tahun seharusnya tidak memiliki waktu layar.
Bukti penelitian yang telah ada menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja sudah melebihi rekomendasi ini dan pandemi COVID-19 telah memperburuk keadaan.
Sebenarnya, belum ada bukti konklusif tentang apakah waktu di depan layar itu baik atau buruk untuk anak-anak.
Namun, berdasarkan penelitian saya yang sedang berlangsung mengenai perkembangan anak-anak - termasuk peran bermain, tidur, gerakan fisik dan waktu melihat layar (screen time) - pandangan saya adalah bahwa ada manfaat dari waktu bermain gawai yang bersifat edukatif, tapi kita tidak cukup tahu tentang potensi bahayanya.
Namun demikian, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru.
Baca juga: Konten Negatif Muncul di Gawai Anak, Bagaimana Sikap Orangtua?
Hal ini mencakup hal-hal mendasar seperti menyadari berapa banyak waktu yang dihabiskan anak-anak di depan layar, bagaimana postur tubuh mereka, hingga isu-isu yang lebih kompleks seperti apa kelemahan dan kekuatan perkembangan setiap anak.
Hal ini juga melibatkan penetapan batasan.
Semua ini tidak mudah untuk diterapkan. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak dapat menjadi tujuan yang sehat untuk diupayakan. Tidak ada kata terlambat untuk memulai, tapi semakin dini Anda melakukannya, semakin baik.
Penting bagi orang tua untuk mengetahui bagaimana penggunaan gawai (baik yang bersifat edukatif maupun rekreatif) dapat mempengaruhi perkembangan anak, serta perilaku mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.